Share

Bab 66. Hukuman Mati Atau Penjara Seumur Hidup ?

Malam itu di rumah Rusmidi.

Sebuah mobil mewah memasuki halaman pensiunan perwira polisi itu. Kendaraan mahal itu terparkir lalu turunlah seorang lelaki tua yang masih gagah.

“Hei Ardy..! Sudah besar kamu rupanya, Nak!” 

Terdengar sapaan yang sangat akrab dari pemilik mobil mewah itu setelah Ardy, anak bungsu Rusmidi membukakan pintu untuknya.

“Iya Om! Sudah lama sekali Om tidak pernah datang ke mari.” Terdengar sahutan Ardy sopan dan anak muda yang telah duduk di bangku kuliah di tahun kedua itu menyalami dan mencium punggung tangan lelaki tua yang datang yang tak lain adalah Tuan Morat.

Tuan Morat adalah sahabat Rusmidi. Namun karena kesibukan masing-masing mereka jarang bisa saling menyambangi. 

“Hahaha, iya Ardy. Maafkanlah orang tua yang selalu sibuk tak menentu ini.” sahut Tuan Morat sambil menepuk bahu Ardy.

Ardy tersenyum dan mempersilahkan Tuan Morat masuk ke rumah.

“Papa ada di ruang kerja, Om!” ucap Ardy sambil bermaksud mengantarkan Tuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status