Share

128. Baking Lady

Aku dan Lidya akhirnya bersama menghabiskan sore dengan menyantap makanan yang diberikan Devanna. Lidya banyak bertanya mengenai Tidus, which is aku tak bisa sepenuhnya menjawab.

“Apa kau yakin ia sama sekali tak pernah bertemu perempuan?” Tanyanya untuk ke seratus kali…aku sampai bosan mendengar pertanyaan itu. Aku hanya menjawab dengan malas, ‘yeah!’

“Lalu… apa kau yakin aku adalah perempuan yang ditakdirkan untuknya untuk seumur hidup?” Tanyanya lagi, kali ini aku tak menjawab, karena terlalu malas.

“Apa Tidus, benar-benar menyukaiku…oh apa ia mau menerimaku? Lalu…bagaiamana nanti kalau aku bertemu dengan serigalanya, akankah serigalanya menyukaiku? Apa ia bisa berbicara? Oh my God…pasti ia hebat di ranjang… mengingat ia adalah setengah serigala.”

Lidya memulai monolognya untuk kesekian kalinya hari ini, aku hanya berharap Tidus cepat datang, karena sungguh aku sudah tak sanggup mendengarkan ocehan sahabatku ini.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status