"Randy, dengarkan aku baik-baik!" Raka menatap Randy dari atas, matanya tajam. "Setelah pulang nanti, ubah sikapmu, mulai hidup baru. Masih ada sedikit harapan. Jika tidak, maka tidak akan ada ampun lagi untukmu! Sekarang, berlutut dan pergilah, keluar dari sini!" Sementara itu, tamu yang memasuki aula pesta terlalu banyak, Randy pusing karena terus-menerus bersujud. Kata-kata Raka terdengar samar di telinganya! Setelah terus bersujud beberapa kali lagi, akhirnya dia berlutut, merangkak keluar dalam keadaan sangat memalukan! Selain itu, lebih dari seratus dua puluh pengawal keluarga Batara dengan telinga masih berdarah, dibuang keluar oleh Zora. Mereka terjatuh dan berteriak kesakitan. Beberapa naik taksi, beberapa naik bus umum. Mereka menangis dan meratap menuju rumah sakit. "Huff!" Raka menghela napas panjang. Akhirnya tenang sudah! Raka berbalik, menggenggam tangan Lucy dengan lembut. Mata mereka bertemu dengan dipenuhi dengan tatapan kasih sayang! Saat itulah, pesta ulang t
Seseorang menendang pintu teralis besi yang terkunci rapat di atap Courtyard Hotel dari dalam sampai terbuka lebar. Itu Raka!Raka dengan erat memeluk Elena yang masih dalam kondisi setengah sadar. Uap putih mengepul dari tubuh Raka. Keringat juga bercucuran dari dahinya. Dia sangat cemas!Tragedi terjatuhnya Elena di panggung bukan karena kelelahan, melainkan karena penyakit langka yang tak terobati!Penyakit Frostfire Syndrome!Nadi Elena unik, kadang lemah kadang kuat. Badannya pun berubah-ubah dari dingin ke panas, napasnya cepat lalu lambat. Itu adalah tanda-tanda awal serangan Frostfire Syndrome. Saat ini, Raka sudah berusaha sekuat tenaga, mengirimkan tenaga dalamnya tanpa sisa ke dalam tubuh anaknya. Raka berusaha menstabilkan kondisi Elena.Jika tidak seperti itu, mungkin Elena sudah mati sekarang!"Dewa Perang!"Dari belakang, Zora bergegas mengikuti. Dia melihat uap putih yang keluar dari tubuh Raka dan sontak tercengang.Selama lima tahun berperang, bahkan ketika menghadapi
Perubahan suhu dingin dan panas terjadi secara bergantian. Tempat itu khusus untuk mengobati Sindrom Frostfire yang ada dalam tubuh Elena. Beberapa waktu lagi, Elena pasti bisa pulih sepenuhnya!Dalam lingkungan seperti itu, jangankan Lucy yang orang biasa, bahkan Zora yang memiliki kekuatan besar dan Cedric yang memiliki ilmu kedokteran luar biasa pun tidak berani tinggal terlalu lama. Hanya Elena, yang menderita Sindrom Frostfire, dengan dingin dan panas yang saling mendukung dan menetralkan, bisa tidur dengan tenang di sana!"Elena pasti akan sembuh." Raka menggenggam tangan Lucy dengan pandangan yang penuh kasih, "Oh ya, tentang proyek kerjasama dengan Deston Group, kamu jangan terlalu capek, aku akan khawatir..."Setelah menghibur Lucy, mereka berdua naik ke Porsche yang terparkir di pinggir jalan.Melihat dekorasi interior mobil yang luas dan mewah itu, Lucy masih merasa sedikit tidak percaya. Lebih tepatnya, kejadian beberapa hari ini membuatnya merasa seperti dalam mimpi."Rak
Seorang ibu-ibu berdiri di samping sambil mengejek dengan wajah sinis, "Pinjam mobil siapa itu? Cepat kembalikan, kalau tergores kamu pasti nggak mampu ganti." Perempuan paruh baya itu mengenali merek mobil tersebut, Porsche. Ada kerabatnya yang baru saja membeli mobil merek ini. Jika dijumlah dengan semua prosedur administrasinya, harga mobil ini mencapai lebih dari dua ratus milyar! Mustahil Lucy bisa membeli mobil itu dengan gajinya. Lucy sedikit terkejut. Dia tidak tahu harus berkata apa. "Saya yang belikan buat Lucy," ujar Raka dengan nada datar. Ibu-ibu tetangga itu langsung terdiam, matanya terbelalak. Raka yang membelinya? Bukankah dia baru saja pulang beberapa waktu yang lalu? Bukankah katanya dia hidup susah sekali di luar sana? Sampai makan pun susah?"Raka yang beli. Dia merasa nggak aman kalau saya naik mobil lisktrik kerja.” Lucy berkata sambil melihat tetangga itu, dengan suara rendah. Kali ini, ibu-ibu terdiam! Raka membeli mobil semahal itu hanya untuk dipakai luc
Akan tetapi, selama bertahun-tahun ini, Raka tidak pernah makan masakan rumahan. Apalagi Sherly juga sangat pandai memasak. Masakan buatannya sangat cocok dengan selera Raka.Cara makan Raka terlihat tidak sopan. Dia terlalu lahap sampai lupa memperhatikan etika makan. Sherly melihat Raka dengan sangat heran. Perasaan di hatinya terasa rumit. Meski enggan mengakui, tapi toh Raka memang menantunya. Raka meninggalkan rumah selama lima tahun. Dia pasti telah mengalami banyak kesulitan di luar sana, bukan?"Raka, Papa harus tahu kejelasannya."Rommy yang sedari tadi makan dalam diam, akhirnya tak bisa menahan diri untuk bertanya kepada Raka."Mobil itu, benar ... benar kamu yang beli?"Pria pada umumnya memiliki ketertarikan terhadap mobil. Rommy juga tidak terkecuali. Mobil itu harganya miliaran! Hanya saja mereka tidak tahu, bahwa mobil itu harganya lebih dari dua puluh miliar!"Ya, aku yang beli. Nanti kalau kaki Papa sudah sembuh, aku belikan juga satu."Raka meletakkan piring dan sen
Di sisi lain, di kantor Radith yang berada di Randala Group. Suasana terasa tegang."Kamu sudah menemukan apa yang kuminta?" Radith bertanya dengan nada serius, mengetuk cangkir tehnya di meja."Sudah," jawab Rudolf, anak angkat Radith. "Butuh beberapa waktu dan biaya nggak sedikit untuk membujuk salah satu anak buah Thomas bicara setelah mabuk. Ternyata, Thomas pernah menjadi tentara dan sepertinya memiliki beberapa interaksi dengan Raka di masa lalu. Si menantu yang nggak berguna itu nampaknya telah banyak membantu Thomas!"Mendengar hal ini, Radith menggenggam tinjunya kuat-kuat. Dia baru menyadari bahwa Lucy tidak menjalin hubungan lebih dari yang seharusnya dengan Thomas. Alih-alih, Raka, yang selama ini dianggap tak berguna, ternyata memiliki peran penting di balik kerjasama mereka."Jangan khawatir, Pa," lanjut Rudolf, mencoba menenangkan. "Thomas memang licik dan kejam. Hubungan kecil antara dia dan Raka nggak akan membuatnya terikat. Dengan membantu Lucy kali ini, bisa dibil
Wajah pria berambut pirang itu berubah, “Nggak tahu diri! Berani-beraninya manggil polisi, heh? Semua! Hancurkan! Hancurkan semuanya!”Seruan itu disusul dengan deru suara yang memecah keheningan. Sejumlah preman segera bergegas mendekat, masing-masing bersenjatakan batang besi dan tongkat, Mereka berlari mendekati sasaran mereka."Wanita ini, serahkan padaku!" Pria berambut pirang itu berkata dengan senyum mengandung nafsu. Dia mengayunkan batang besi di tangannya ke kepala Lucy. Pria berambut pirang itu berniat untuk membuat Lucy pingsan dan membawanya pergi. "Perempuan cantik seperti dia, harus dinikmati sepuasnya!" pikirnya.Lucy refleks langsung ingin menghindar. Wajahnya pucat pasi. Namun, tiba-tiba saja terdengar suara patah tulang yang sangat jelas. Pria berambut pirang itu berteriak kesakitan.Ketika Lucy mengangkat kepalanya, dia melihat sesosok pria gagah berani telah muncul di depannya. Pria itu adalah Raka! Sedangkan pria berambut pirang itu tergeletak kesakitan di tanah
Para preman itu telah melarikan diri.Lucy berdiri di tempat, wajahnya masih sedikit pucat, pandangannya penuh dengan keheranan, "Raka, kamu ... bagaimana kamu bisa begitu hebat dalam bertarung?" Adegan yang baru saja terjadi sungguh mengejutkan. Raka dalam sekejap mengalahkan sekelompok preman. Bahkan film-film kungfu pun tidak ada yang berani mengambil adegan seperti itu!"Ya nggak gimana-gimana. Toh juga sudah bertahun-tahun jadi tentara, ‘kan. Kalau preman saja nggak bisa kutangani, memalukan negara, dong." Raka berbicara dengan nada datar.Para serangga ini sama sekali tidak layak untuk Raka langsung turun tangan. Akan tetapi karena mereka berani mengincar Lucy, maka itu sama saja dengan mencari kematian! Jika mereka berani membuat masalah lagi, Raka tidak keberatan untuk bergerak sedikit dan membuat mereka benar-benar hancur.Lucy tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mulai mengatur pekerjaan tim konstruksi lagi.Awalnya, beberapa kepala tim agak meremehkan Lucy. Seorang perempua