Share

Part 44 Cemburu 1

Marisa sibuk membantu Mahika di dapur, para kerabat yang datang baru saja pulang. Banyak piring kotor menumpuk dan harus segera dibereskan. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Mbak, tinggalin aja biar aku yang bereskan. Temani Ubed dan Mas Johan. Besok sore kalian sudah berpisah lagi, lho," kata Marisa pada Mahika.

"Nggak apa-apa. Kami masih bisa bertemu saat aku membesuknya bulan depan. Hampir tiap bulan kami berjumpa, Ris."

"Mbak, hebat. Nggak semua wanita sanggup mengambil keputusan seperti Mbak Mahika. Tangguh juga menghadapi penghakiman orang-orang di luar sana."

Mahika tersenyum sambil menyusun piring di rak. "Karena Mbak menutup telinga rapat-rapat dengan apa yang mereka bicarakan. Mbak nggak tinggal dilingkungan yang menjadi sumber permasalahan. Mbak datang ke sini hanya seminggu sekali. Itu pun nggak berinteraksi langsung dengan para tetangga. Sekarang Mbak sedang fokus menemani proses seorang suami menemukan jati dirinya. Yang berjuang menebus dosa dan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sebaiknya jangan menyimpan sesuatu sendiri Ris. mending omongin entah itu marah kecewa cemburu atau apapun. biar plong, biar pasangan juga merasa klo dia juga dibutuhkan dan bisa jadi teman sharing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status