Share

Chapter 30

Perjalanan cukup melelahkan. Aku segera memesan dua tiket pesawat untuk kembali ke Jakarta. Alina membawahku ke rumah pamannya. Sebelum kembali ke Jakarta, dia ingin bertemu dengan keluarga ayahnya.

“Loh, serius kamu sudah mau pulang? Katanya nggak mau pulang toh?”

“Kami sudah mau menikah, Om,” ucap Alina. Aku terkejut bukan main saat wanita itu mengatakan demikian. Pak Tito menatapku dengan serius.

“Dia? Bersama dia?”

Alina menganggukan kepala tanpa ragu. Ya Allah, apa wanita ini benar-benar sudah gila?

Pak Tito kini memandangiku dengan sangat lama. “Alina, apa kamu serius. Bukankah mas Faizal sudah menikah?” Pak Tito berbicara dengan Alina namun lelaki itu terus menatapku.

“Om, mas Faizal yang aku mau. Aku ingin bersamanya,” ucap Alina lagi. Lagi-lagi, tidak ada keraguan di wajahnya.

“Siap dipoligami?” tanya pak Tito dengan cepat. Aku tidak bersuara. Aku memilih diam dan mendengarkan pembicaraan mereka. Alina menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pelan.

“Siap Om,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status