Hingga waktunya tiba Gilang pun pulang ke rumah dan ia segera pergi untuk menjemput sang istri, merasa tak sabar ingin segera bertemu Lisa di kampung.Saat sampai di rumah Gilang disambut oleh Bu Ranti orang tua Gilang, Gilang pulang tanpa memberi kabar pada sang ibu.Ia mencoba memberi kejutan kepada Bu Ranti dan Gilang juga tak lupa untuk membawakan oleh-oleh untuk Bu Ranti dan juga Gina.Kedua bola mata Bu Ranti membulat sempurna ketika melihat kedatangan putranya."Ya ampun sayang, kenapa tidak memberitahu Mama jika kamu pulang?" campur anti saat melihat kedatangan putranya dan menghampiri hilang kemudian memegang kedua pipi kiri dan kanan Gilang.Gilang tersenyum manis ketika melihat sang ibu, "maaf Ma, bilang sengaja tidak memberitahu Mama bahwa hari ini Gilang pulang,""Kamu benar-benar tidak berubah ya sayang, Mama itu sejak tadi menelponin kamu dan mama tidak tahu kamu itu pulang hari ini."Gilang tersenyum dan tertawa kecil melihat ekspresi wajah ibunya."Ya sudah kalau begi
Lisa menyiapkan makanan untuk mereka makan malam bersama, Gilang, Bu Ranti, Bu Saodah dan juga pak Usman, mereka semua berkumpul di dapur dan menunggu masakan Lisa siap di sajikan di sana.Terlihat senyuman sumringah terpancar dari wajah Lisa saat menyajikan makanan hasil masakannya. "Wah terlihat begitu menggoda masakan kamu Lisa," ucap Bu Ranti dengan menatap masakan Lisa.Rebus daun singkong, sambal terasi dan juga goreng ikan asin beserta goreng tempe dan juga lalapan timun mentah yang telah di tiriskan di atas piring.Lisa hanya memasak makanan itu untuk makan malam bersama suami, anak dan juga orang tuanya.Menyiapkan minuman di dalam gelas dan menuangkannya.Dengan perhatian dan juga tutur kata yang begitu ramah Lisa menawari suami, orang tua dan juga mertuanya. Tak lupa pula ia menyuapi si kecil Kiki terlebih dulu sebelum ia makan."Lisa kenapa kamu tidak makan dulu? nanti Kiki biar ibu saja yang menyuapinya," ucap Bu Ranti."Tidak apa apa Bu, nanti Lisa makan kok," jawabnya
Hari ini Lisa dan juga Gilang pergi ke pasar untuk membeli di pan baru, karena di pan di rumah sudah rusak, gilang memutuskan untuk mengajak Lisa dan juga yang lainnya berkeliling di pasar sambil berjalan jalan bersama keluarga.Saat di pasar siapa sangka jika Lisa harus bertemu dengan mantan suaminya yaitu Tomi, Tomi tertegun ketika melihat wajah Lisa yang sekarang, cantik, bersih, dan juga wangi bahkan berpenampilan modis.Tidak seperti waktu bersama Tomi, kucel dan dekil bagikan orang yang tidak terurus."Lisa," ucap Tomi ketika Lisa dan Tomi tak sengaja bertabrakan.Lisa hanya diam karena Lisa tidak ingin Gilang marah padanya dan menuduh yang tidak tidak, Lisa langsung mendekati Gilang tak menghiraukan Tomi.Mata Tomi membulat ketika melihat lisa yang seperti orang yang tak kenal dengannya."Mas, mari kita jalan sekarang," ucap Lisa mengajak suaminya pergi."Kenapa tidak melihat ke sana saja sayang, sepertinya di pan di sana bagus," kata Gilang."Tidak mas, di tempat lain pasti ad
Berapa terkejutnya mendengar bahwa Gilang diam diam tak sengaja mendengar ucapan mereka berdua, pak Usman dan juga Lisa membulatkan matanya.Berjalan perlahan mendekati Lisa dan juga pak Usman."Sayang, siapa itu Tomi? kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan dariku?""Nak Gilang, Tomi itu tidak penting, sudah jangan di bahas lagi?" jawab pak Usman."Tapi pak, kenapa sejak tadi bapak dan Lisa membahas pria itu? lantas siapa dia? apakah dia ada hubungannya dengan istriku?" tanya Gilang pada pak Usman."Iya, dia adalah pria yang jahat, tidak punya perikemanusiaan dan juga ia adalah seorang ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anaknya sendiri, Mas, aku mohon jangan bahas soal dia, aku tidak ingin membahasnya, jika membahasnya hanya mengingatkan aku dalam kejadian di mana bersama orang itu, di hina, di siksa dan caci." Jawab Lisa."Maafkan aku, jika pertanyaanku membuat kamu menjadi teringat akan kejadian keji itu, lain kali mas tidak akan menanyakannya lagi sayang." Kata Gilang yang m
Pagi itu Lisa yang seperti biasa, aktivitas kesehariannya mencuci baju, membereskan rumah, masak dan juga menyiram bunga.Walau di rumah Bu Ranti ada asisten rumah tangga, namun Lisa selalu membantunya, tanpa sungkan dan berat tangan.Pagi itu Lisa menyiram tanaman bunga milik Bu Ranti, semua bunga bermekaran indah di pandang, air yang segar membasahi tanaman itu agar menjadi segar tak lagi layu."Ehem," suara deheman milik pria di belakang Lisa yang berhasil membuat Lisa terkejut setengah mati."Astaghfirullah," ucap Lisa seketika saat kaget."Maaf Nona, jika aku mengangetkan mu.""Mas, Aldo, ada apa?" tanya Lisa saya menoleh ke belakang ternyata itu Aldo yang sedang berdiri tepat di belakangnya."Tidak ada, aku hanya ingin melihat kamu, Hmm, maksudku, aku hanya ingin melihat kamu menyiram bunga itu saja tidak lebih." Jawabnya dengan menatap Lisa."Oh," Lisa hanya memberi Oh saja."Apa kamu tidak keberatan untuk aku berada di sini?"Lisa menggeleng, namun sebenarnya ia tak enak jika
Lisa yang sedang memasak tiba tiba saja di hampiri oleh Aldo. Pria tampan dengan berbadan sedikit kekar itu tidak pernah putus asa untuk mendekati istri dari saudaranya sendiri.Lisa yang sedang memasak pun bingung harus melakukan apa, sebenarnya hati Lisa tak enak jika Aldo selalu berada di rumah itu, ia benar benar bingung."Lisa, tolong buatkan saya kopi hitam ya? dan saya minta tolong kamu antarkan ke kamar saya," titahnya kepada Lisa."Tapi mas, kenapa tidak di minum di ruang tamu saja?""Aku lagi malas sekali untuk duduk di ruang tamu, kamu tidak keberatan bukan?"Lisa menggeleng lalu kemudian aldo pergi dengan tersenyum, Lisa segera membuatkan segelas kopi hitam untuk Aldo.tidak lama setelah itu, Galang datang dan Lisa sangat lega, Gilang yang melihat istrinya tersenyum pun terheran."Ada apa sayang?"Lisa tersenyum manis menatap suaminya itu, "wahai suamiku, boleh kah aku meminta tolong sesuatu padamu?""Tentu sayang, mau minta tolong apa?""Sayang, tolong antarkan kopi ini p
Hingga pada akhirnya Lisa dan juga Gilang telah menikah sudah satu tahun, bisa pun hamil dan kehamilannya memasuki usia 5 bulan.Lisa mengandung anak dari pernikahannya bahkan Lisa juga tak menyangka jika dirinya bisa mengandung anak dari Gilang.Gilang mengadakan syukuran atas kehamilan Lisa yang ke 5 bulan dan bilang juga akan melaksanakan syukuran kembali di saat usia 7 bulan. karena Gilang begitu bahagia atas kehamilan istrinya ia akan mengadakan syukuran dari usia 5 bulan dan juga 7 bulan.Lisa juga diajak oleh gilang untuk melakukan USG. dan mereka mendapatkan hasil USG menunjukkan bahwa jenis kelamin anak Lisa dan juga Gilang adalah laki-laki.Gilang begitu sangat bahagia karena anak pertamanya adalah perempuan dan anak kedua adalah laki-laki. Menurut Gilang kini hidupnya begitu sempurna Kiki juga sudah mulai belajar berbicara dan Lisa telah mengandung anaknya."sayang mas ngadain syukuran ini untuk mengucap rasa bahagia mas karena kamu sudah hamil dan Kiki akan mendapatkan adik
"Yaelah kayaknya kagak ada sasaran empuk nih buat ngisi kantong. Mana gue haus banget lagi, duit juga kagak ada, gue lupa, nasib banget kalau jadi orang pelupa, gini amat yaelah," gerutuk Kiki saat sampai di kampus.Saat Kiki duduk dimejanya, tiba tiba ia melihat teman sekelasnya itu hendak membeli minuman namun dia malas untuk keluar."Kiki, Lo mau beliin gue makanan sama minuman kagak?""Pucuk dicinta duitpun tiba! Yaelah kalau beginikan gue bisa ngisi kantong. Hehe," gumam Kiki dengan peringas peringis."Lu mau kagak? Ngapain lu cengengesan? Kesambet Lo ya?""Iya iya Des gue mau. Mana duitnya?" kila mengulurkan tangannya meminta uang dari temannya untuk berbelanja."Nih. Itu upah lu lima ribu, dan sisanya Lo balikin ke gue""Iya beres""Tapi ingat ya?""Apa lagi sih Des?""Jangan Lo korupsi. Lima ribu aja buat Lo. Itu masih ada kembalian dua puluh entar Lo ambil lima ribu berarti masih lima belas di gue""Iya iya. Bawel amat lu. Kagak percayaan sama gue""Ya udah Sono lu, ngapain m