Share

Bab 36

Tak lama ibu kembali ke meja makan. Ia tampak marah saat ternyata tak ada apa-apa di dapur.

Kusengajakan saja menjilat sendok dengan sangat menikmati bekas makanku.

"Em kenyaaang," ucapku sambil memegangi perut yang sudah penuh.

"Heh kamu tuh gak sopan banget, enak-enakan makan sendiri, mana makanan buat Ibu?"

Aku mereguk segelas air lalu bangkit dari hadapannya.

"Makanan buat Ibu? Ya masak sendirilah, punya dua tangan dan kaki buat apa? Enak aja, emang Ranti pembantu?" tandasku seraya pergi menaruh piring bekas makan ke belakang.

Saat aku kembali kulihat ibu masih duduk kesal di kursi makan. Kuacuhkan saja, ibu mertua pikir aku akan apa? Akan merasa gak enak begitu? Ya emang sih sebetulnya aku gak enak memperlakukan tamu seperti itu, tapi biarlah habisan aku kesal dengan ucapan ibu mertua tadi.

Enak saja mau kuasai rumah ini, emang ia pikir rumah ini warisan nenek moyang nya apa? Hih.

-

-

-

Malam hari saat aku tengah dengan santai menonton televisi.

Ibu turun kemudian duduk di sebel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status