Share

Bab 37

Ibu masuk ke rumah karena sudah tak tahan dengan sindiranku. Acara belanja sayur pun bubar.

Di rumah ibu langsung mengomel.

"Bisa enggak kamu kalau ngomong sama orang jangan suka nyindir-nyindir begitu?"

"Siapa yang nyindir? Perasaan Ibu aja kali itu mah, makanya jangan suka punya pikiran buruk sama orang atuh, Bu, hidup jadi gak tenang," balasku santai sambil sibuk memencet remot televisi.

"Awas aja kau Ranti!" Ibu menghentakan kakinya lalu pergi ke dapur dengan wajah kesal.

Aku terkikik sendiri.

***

Esok hari.

Seseorang memencet bel berkali-kali.

"Siapa sih yang bertamu? Gak sabaran banget."

Kreet.

"Suci?" Aku langsung mengerutkan kening saat melihat Suci yang datang.

Kenapa anak ini mendadak datang? Bukannya dia lagi di Surabaya?

"Ngapain ke sini?" tanyaku ketus.

"Kok Kak Ranti nanya gitu? Ya jelas aja Suci ke sini kan ibu ada di sini," jawabnya memelas.

Aku menjebik lalu melipat kedua tangan di dada.

Males banget kalau ibu udah ada partner nya udah pasti mereka bakal sering bikin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status