"NADIA!" Terdengar suara keras Helena menggelegar memanggil menantunya. Tergopoh-gopoh Nadia menghampiri Helena yang baru saja memasuki rumah, wajah Helena sudah terlihat merah karena sedang dikuasai oleh amarah. Ditatapnya dengan saksama menantu yang berdiri tepat di depannya. Tidak ada yang kuran
Gio berdiri di belakang Nadia, sambil menggoda Baby Rio. Melihat istrinya yang dari tadi memilih diam dan tidak mengindahkan kedatangannya, Gio berinisiatif untuk duduk di samping kanan wanita yang telah melahirkan putranya tersebut. Entah apa yang terjadi hingga tiba-tiba terlihat ada kecanggunga
Nadia membantu Gio merapikan stelan kerjanya, jas formal berwarna navy dengan celana senada ditambah dengan dasi bermotif garis-garis, membuat penampilan ayah muda itu terlihat sempurna. Gio merengkuh pinggang istrinya yang kini sudah kembali langsing, jarak terpangkas, hingga hanya pakaian yang mer
Alta melakukan apa yang diperintahkan oleh neneknya, tak lama Helena sudah menghampiri Alta dengan membawa Baby Rio dalam gendongannya. Dengan berhati-hati Helena meletakkan Baby Rio di pangkuan Alta. "Hati-hati!" ucap Helena memberikan peringatan pada Alta. "Ini susunya Dedek Rio, sepertinya dedek
Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah Gio, setelah terparkir sempurna terlihat Ari Nugraha keluar dengan menjinjing sebuah paper bag berlogo brand pakaian anak. Dengan penuh percaya diri pengacara muda itu melangkahkan kaki memasuki pekarangan rumah Gio. Belum sempat Ari Nugraha menekan bel, pi
Tak menyangkal, bahkan senyum terulas di bibirnya saat Alta mengarahkan pandangan kepadanya. Ari Nugraha sebagai tersangka utama berusaha bersikap ksatria dengan tetap berada di tempatnya semula, siap menerima semua amarah dan caci maki dari tiga perempuan di depannya yang sudah menatapnya dengan so
Hanna bergegas memasuki mobilnya dan menutup dengan keras. Dengan terburu-buru wanita single parent itu menyalakan mesin. Belum sempat mobil melaju, terdengar suara gedoran di pintu mobil. "Buka, Han! Kita harus bicara." Hanna menoleh ke arah pintu mobilnya, dilihatnya sosok yang sedang dia hindar
"Pak Ari bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari saya, misalnya Dokter Lelli." "Saya sudah mengatakan, bahwa saya tidak ada hubungan apa-apa dengan Dokter Lelli. Mungkin karena saya yang terlalu tidak sabar menunggu kabar tentangmu, jadi saya memilih menemui Dokter Lelli setiap kali kamu habis