Seharusnya hari ini Dio menemani Rio menghadiri sebuah rapat penting, tetapi setelah sang bunda menghubungi dirinya dan mengabarkan tentang kekacauan yang telah diperbuat oleh Berliana, yang berakibat fatal hingga Chef Tia mengambil keputusan untuk membatalkan pernikahan mereka, membuat Dio segera m
Tidak ada yang salah dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Rio, tetapi suasana hati Dio saja yang memang sedang dalam keadaan yang tidak baik. Saran yang seharusnya menjadi bahan petimbangan justru Dio anggap sebagai bentuk turut campur atas sebuah privasi. "Nanti kau bisa bicara langsung dengan
Setelah melalui perjalanan sekitar tiga puluh menit lamanya, kini Rio dan Dio sudah berada di sebuat restaurant. Rio langsung mengajak Dio menuju ruang yang sudah dipesan oleh Satria. Setibanya di ruangan tersebut, tampak dua Oetama muda itu terkejut kala melihat Gio, ayah mereka juga ada di sana du
Duduk terdiam dengan pandangan nanar, hingga akhirnya putra kedua dari Nadia dan Gio itu tidak bisa lagi menahan air matanya kala harus menyaksikan Chef Tia dalam keadaan terlelap tak berdaya di atas brankar. Sebagai lelaki yang telah menyatakan kesanggupannya untuk menikah dengan Chef Tia, Dio mera
"Apa yang kalian lakukan pada putriku?" tanya Berliana dengan suara yang terdengar mengelegar di seisi ruang perawatan yang tidak terlalu besar itu. Melihat gelagat Dio yang tampaknya juga sudah tersulut emosinya, Gio pun segera menyentuh pundak putra keduanya agar lebih tenang dan fokus pada Chef
Di sudut lain ruang perawatan Chef Tia tampak Darmawan Rahardja, ayah dari Mutiara Cinta Rahardja menatap Nadia yang terlihat penuh kasih sayang saat memperlakukan putri tunggalnya, bahkan Nadia terlihat lebih sayang daripada Berliana ibu kandungnya sendiri. "Terima kasih, Bu!" ucap Darmawan kala b
Hari telah berganti, dari celah-celah korden matahari memasuki ruang perawatan Chef Tia. Dengan perlahan gadis yang jago memasak itu membuka matanya. Bulir bening menetes dari sudut mata Chef Tia kala ingatannya kembali pada peristiwa naas yang baru saja menimpanya. Dalam hati Chef Tia lebih memilih
Chef Tia bukan hanya menjalani pengobatan secara fisik tetapi juga secara psikis. Setelah mengetahui hasil visum yang menyatakan jika dirinya masih perawan, Chef Tia lebih bersemangat menjalani pengobatan dan pemulihan kesehatannya. Chef Tia sungguh tidak pernah menyangka jika beberapa orang bertub