Share

Hadiah Mahal

“Hari ini Abang enggak full di kedai, tadi ketemu Syahru dulu. Makanya baru pulang jam segini. Maaf bikin kamu khawatir.” Andi tersenyum, ia berusaha sesantai mungkin demi menghilangkan kecurigaan istrinya. Ia tahu kalimat yang diucapkan Ayu bukanlah murni pertanyaan. Itu lebih terdengar seperti sebuah tes kejujuran. Jangan kira, Andi akan terkecoh. Ia cukup mengerti Ayu, mengingat kebersamaan mereka bukanlah waktu yang sebentar.

“Memangnya ada urusan apa?”

“Ayu dengarkan Abang, dalam suatu rumah tangga kepercayaan adalah fondasi utamanya, kalau kamu terus begini. Selamanya kita hanya akan jalan di tempat.”

“Maaf,” ucapnya singkat.

“Abang tahu di masa lalu Abang pernah berkhianat, tetapi bukankah kita sudah sepakat untuk melupakannya. Ayolah kita buka lembaran baru. Bukankah Tiara juga sudah tak ada lagi di dunia ini.”

Satu kesalahanku, Bang. Seharusnya aku tak senekat itu, aku bersedia menerima Rania. Aku begitu naif, berpikir dengan mengasuh anak itu, tentunya akan semakin muda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status