Share

Serasi

PoV Ayu

“Mamah, kenapa banyak orang yang narik-narik Papah? Aku takut mereka bawa Papah pergi. Ayo balik lagi. Biar kita pulang sama Papah. Ayo Mah, jangan diam aja. Aku enggak suka kalau Papah di foto sama orang lain. Papah cuma boleh foto sama Mamah.”

“Mamah ayo, ke sana. Jangan diem aja!” Ilham masih saja menarikku.

“Mamah ‘kan yang bilang kalau kita dilarang berdekatan dengan seseorang yang bukan mahramnya. Kenapa Mamah membiarkan Papah begitu?”

“Mah?”

“Kita pulang saja ya, Nak.”

“Mah, tapi Papah berdosa. Kita harus tegur Papah biar mau pulang.”

Tapi, bagaimana jika Papahmu sendiri yang tak mau diingatkan. Dia yang sudah berani mengingkari Tuhan dan nuraninya. Apa lagi yang bisa kita lakukan. Harta telah membuatnya kembali pada titik awal.

“Kaka, Mamahnya mau nangis,” kata Rania sambil menar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status