Aku lihat Mami Iwa menyalakan korek apinya di tengah gelapnya remang-remang lampu di dalam Club malam. Seorang waitress datang dan menghampiri Mami Iwa. Perempuan senior itu tengah membisikkan kata-kata pada sang waitress. Mami Iwa Mengarahkan pandangannya pada kami perempuan malam yang tengah berada duduk diantara sofa-sofa empuk. Begitu tak jauh dari para rombongan laki-laki yang menjadi tamu perdana kami di Club malam itu.
“Panggil para ladies itu kemari!”
“Bariskan di depan mereka!”
Mami Iwa berbisik pada seorang Waitress yang memang bertugas dan bekerja di sana. Sang waitress itu pun terlihat mengangguk dan beranjak pergi berjalan di hadapan para tamu Club malam.
“Semuanya! Kalian dipanggil Mami.”
Sang waitress menyampaikan kata-kata Mami Iwa itu pada kami yang sedang melakukan berbagai aktifitas lainnya di sofa empuk. Ya, berbagai macam aktifitas seolah sibuk dengan masing-masing ketika bekerja di san
“A-ku..aku. Nanti aku akan meminumnya, hehehe.”Kata-kata yang ingin aku keluarkan dari mulutku malam itu terasa menyangkut di tenggorokan. Bercampur aduk perasaanku waktu itu. Cemas, perasaan takut, khawatir akan keadaan diriku yang nanti pasti akan mengalami hal yang diluar batas timbul apabila menenggak minuma itu. Seketika aku melihat minuman alkohol yang telah tertuang di dalam gelas berukuran besar itu.“Sudahlah….sedikit saja,”“Minumlah dahulu, agar kita dapat menikmati malam ini,”“Bukankah…, kau lihat. Semua teman-temanmu minum dengan begitu santainya. Mereka menikmatinya bukan…?Om Baron seketika mengarahkan pandangan pada rekan-rekanku yang sedang duduk melayani para teman-temannya itu. Meminum beberapa gelas minuman itu bahkan mulai terlihat sebagian sudah terlihat nyeleneh dengan kelakukannya.“Minuman itu memabukkan!”“Ingat Mawar!”
“Kau sungguh luar biasa Mawar,”“Pelayanan yang kau berikan membuat aku tak berdaya,”“Kau sungguh begitu luar biasa.”“Tidak salah aku kenal denganmu dalam beberapa bulan ini. Kau benar-benar wanita idaman yang aku cari selama ini.”“Bagaimana jika kau menjadi istri atau simpananku? aku sungguh jatuh hati padamu.”Om Baron seketika berkata pada diriku malam itu setelah melakukan hubungan layaknya suami istri di sebuah hotel berbintang. Tatapanku, kharismatikku, daya tarikku serta pelayanan yang aku berikan padanya beberapa bulan ini memang tak dapat dia lupakan.Aku memang sengaja membawanya ke perangkap strategiku yang memang ingin menguras harta lalu meninggalkannya. Aku tak cinta padanya, hanya harta yang memang aku inginkan darinya tak lebih dari itu.Masih ingat diriku dengan semua kejadian malam itu ketika baru bertemu dengan Om Baron pertama kalinya. Om Baro
“Mau kemana kita Om?“Aku belum siap ini….”Pagi-pagi buta sekali laki-laki gagah ternyata telah berdiri di depan kamar mess Club malam. Entah apa sebenarnya yang ingin dia tunjukkan padaku pagi itu, sehinga begitu pagi buta sekali sudah mengetuk pintu rumah. Sang pengusaha kaya raya ini ternyata begitu nekad datang pagi-pagi buta sekali setelah kemarin berkata berjanji akan menyanggupi semua permintaan diriku yang begitu menginginkan syarat itu.“Sudahlah sayang…kau ikut saja pokoknya,”“Ini sebuah surprise dan kejutan untukmu. Bukankah kau tahu, aku benar-benar ingin memilikimu. seutuhnya.Akan aku buktikan, kalau kata-kataku memang sungguh-sungguh. Ingin mendapatkan cinta darimu, Aku serius dan tak pernah main-main.”Aku pun dengan malasnya duduk di ranjang dalam kamar Mess Club malam. Aku lihat ke arah luar pintu, para ladies-ladies Club malam dan semua karyawannya memang belum ada ya
“Kejutan apa yang akan diberikan Om Baron padaku?“Aku begitu penasaran dengan kejutan apa yang akan laki-laki ini berikan.”Hatiku begitu bertanya-tanya hari itu demi menjawab semua tanda tanya yang memang sedang menyelimuti keraguan yang ada di dalam hati.“Apakah laki-laki ini memang benar akan memberikan aku kejutan seperti apa yang memang aku bayangkan? kalau memang begitu yang akan dia lakukan, aku yakin dia mulai terperangkap dalam jebakanku yang memang sudah aku rencanakan, bagus!”Niat busuk dalam hati memang sudah aku rencanakan begitu lama demi ingin menggerogoti semua harta yang laki-laki ini miliki. Aku berharap laki-laki ini segera tak menyadari dengan jebakanku selama ini yang hanya ingin memanfaatkan dirinya atas kebodohan yang dia miliki. Menguras semua uang dan harta sampai habis tak bersisa.Aku melepas perlahan genggaman erat tangannya yang tak lepas memeluk tubuhku dengan nafsunya sebagai seo
“Boleh aku buka mataku sekarang om? Aku berkata manja pada Om Baron yang seketika berhenti membimbingku masuk ke dalam sebuah bangunan di ruangan yang begitu sejuk. Entah kenapa perasaan penasaran mulai menyelimuti hatiku saat itu tentang apa yang akan laki-laki bodoh ini berikan padaku. “Bukalah, apa kau menyuruh aku yang membukanya Mawar, hehehe? Terlihat memang sedikit godaan yang keluar dari mulut manis berbisa laki-laki itu begitu jenuh aku dengar di telinga. Tetapi tidak apa pikirku, selama ini belum berakhir dan masih menuju awal sebuah permainan aku hanya bisa tersenyum penuh sandiwara di depan laki-laki beristri itu. “wah…, aku dimana? “Om, kita dimana ini? Aku seketika memang agak kaget dengan suasana di ruangan yang tepatnya sebuha rumah. Ya, bukan hanya rumah tapi bagiku sebuah istana yang begitu sangat megah. Yang aku lihat ketika pertama kali di ruangan itu adalah sebuah tangga beton berukuran besar yang memang begitu kok
“ Kau lihat bukan di depanmu itu?“Mobil itu untukmu juga,”“Bagaimana?“Kau suka dengan kejutan yang Om berikan ini?Om Baron berucap dan memberikan sebuah kunci mobil itu padaku. Mobil berwarna Silver yang begitu baru dan tak berkedip mataku melihatnya. Mulus sekali, baru saja dibeli oleh laki-laki bodoh itu yang memang telah masuk dalam perangkap dan permainanku.Aku tersentak kaget dengan apa yang laki-laki telah beristri itu berikan. Seolah memang tak percaya dengan hal nekad yang semua ini dia lakukan. Ibaratkan aku sebuah cerita legenda putri cantik yang diinginkan pangeran. Laki-laki ini menyanggupi semua permintaanku. Ya, begitulah apa yang dia lakukan padaku.“Apa…???“Om tidak salah memberikan semua ini padaku?Aku kembali bertanya tentang apa yang laki-laki itu lakukan semua untukku. Seolah semua yang aku dengar dan aku lihat tak bi
“Gawat….!“ Ini keadaan Gawat…..!!!!Om Baron yang baru saja tiba dengan mobilnya itu menatap serius padaku, tepat pada hari itu. Laki-laki yang memang masih berstatus sebagai suami orang itu begitu terengah-engah datang kembali ke rumah yang dia berikan padaku. Laki-laki yang memang berstatus masih beristri sah itu baru saja memarkirkan mobilnya, tepat di depan rumah dan masuk ke dalam rumah tergesa-gesa. Memarkirkan mobil tak jauh dari garasi, tempat mobil baru yang aku miliki, itu juga pemberian dari laki-laki itu.Aku yang memang hari itu sedang berada tepat di atas sofa hendak memejamkan mata, karena memang semalam Club tempat aku bekerja begitu ramai. Ku sadari kedatangan dan suara mobil miliknya di depan rumah, tetapi memang aku memncoba kembali memejamkan mata tak mengira suatu keadaan berbahaya tengah menghampiri laki-laki itu. Aku yang memang begitu kesalnya, baru saja bermimpi Indah harus tiba-tiba buyar dengan kedatang
“Om tidak bercanda bukan?“Aduuuhhh kenapa Om begitu lengah membiarkan Handphone Om tertinggal, kenapa tak membawanya ke ruang rapat?“Bukankah banyak pesan pribadi yang mawar kirimkan pada Om?Aku benar-benar kaget tentang apa yang Om Baron katakan mengenai istrinya yang telah mengetahui hubungan gelap antara aku dan laki-laki itu. Betapa bodohnya laki-laki ini yang aku pikir tak bisa menjaga rahasia dan privasi yang sebenarnya memang telah aku kataka padanya agar selalu berhati-hati mengenai hal itu.“Kenapa tak hati-hati?“Aku tak mau menanggung resiko atau melihat serta bertemu dengan Istri Om Baron!“Apalagi menghadapinya!”Aku memang seketika marah dengan keteledoran laki-laki berstatus suami orang itu yang memang tak bisa sama sekali menjaga data pribadiny.“Kalau sudah begini aku harus apa?Kata-kataku memang terasa begitu sangat mencerminkan rasa panik yang memang