Share

BAB 107 : Tekad Sang Ayah

“Ah, teh Rooibos-nya belum diminum!” seru Aruna lalu menoleh ke samping.

Ia kini berada dalam satu mobil dengan Brahmana --duduk berdampingan dengan Sang CEO-- menuju kantor pusat Dananjaya Group. Sementara Fathan berada di balik kemudi.

Fathan tidak tahu, bahwa hari ini ia telah lolos dari ‘maut’.

Brahmana yang semula memang memanggil Fathan pagi-pagi tadi, hendak menimpakan kekesalan pada sekretarisnya itu.

Namun kejadian manis di ruang kerja tadi, meluluhkan segala kekesalan Brahmana sehingga ia melepas Fathan dari semua tanggung jawab itu.

“Nanti saya minum sepulang kerja,” jawab Brahmana tenang.

“Tapi itu pasti sudah tidak enak.”

“Tidak apa. Saya akan tetap meminumnya.”

Fathan melirik bos-nya itu melalui kaca spion tengah.

“Sepertinya tadi juga melewatkan sarapan ya?” Aruna menoleh lagi ke arah Brahmana duduk.

“Lain kali saya tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status