Share

BAB 153 : Kehangatan Untuk Dikenang

‘Ayaaaah!! Tidak!’

‘Korban telat mendapatkan penanganan, Dok. Kondisinya mungkin tidak tertolong.’

‘Kami mohon maaf karena menyampaikan ini. Bapak Erwin dalam keadaan koma.’

‘Kasian kamu Nak. Berdoa saja agar ayah kamu bisa segera bangun kembali..’

‘Kamu anak cantik, mungkin bisa sedikit membantuku. Coba ke ataskan rok kamu. Mungkin saya akan pertimbangkan untuk mengusut kasus ini lebih jauh…’

‘Ingat kata-kataku baik-baik anak kecil. Jika kamu datang lagi membuat keributan, maka kami tak akan segan-segan menyeretmu ke dalam kurungan!’

‘Lepaskan aku!! Lepaskan!’

Pandangan sekeliling seketika gelap.

“Hah!!”

Aruna meraup udara sebanyak-banyaknya.

Ia bangun terduduk dengan peluh jagung di pelipisnya.

Kedua tangan kemudian terangkat dan meremas rambut di sisi kanan dan kiri, dengan napas tersengal.

Matan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status