Share

Bab 132

Claude mengatupkan bibirnya dengan erat sambil menatap Lillia. Lillia memandangnya dengan tak sabaran. "Kalau kamu sudah menyelidikinya, bawa dokter berengsek itu ke hadapan Nenek, semuanya sudah selesai!"

"Nenek sedang di rumah sakit, kamu bahkan nggak mau melihatnya. Untuk apa aku sia-sia meneleponmu tadi?" tanya Claude.

"Apa kamu merasa dia ingin melihatku? Gara-gara dokter yang dicarinya, aku hampir saja mati. Kamu nggak mau bicarakan dengannya, dia malah mengatakan aku mengadu padamu dan bertengkar denganku. Claude, memangnya aku nggak sedih?" tanya Lillia dengan nada dingin sambil berdiri.

Tanpa memberi kesempatan bicara bagi Claude, dia berkata, "Kamu sama sekali nggak mau menghadapi semua masalah di rumah dan menyelesaikannya. Setelah terjadi sesuatu, sekarang kamu menyalahkanku? Apakah harus sampai aku mati dulu saat itu, dia baru mau mengakui dokter itu bermasalah?"

"Jangan bicara seburuk itu," kata Claude yang mulai meredam amarahnya.

"Gara-gara siapa masalah ini bisa terjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status