Share

Bab 32

Saat dilihat, ternyata panggilan itu dari neneknya. Lillia melirik ke arah Claude dengan hati-hati sekilas. Pandangan mereka saling bertemu. Ekspresinya yang merasa kesulitan itu terlihat jelas oleh Claude. Lillia ingin mendesak pria itu, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Dia hanya pergi tanpa mengatakan apa pun.

"Nenek ...." Lillia menjawab telepon itu sambil menutup pintu kantor.

"Ah .... Kamu sudah menjemput Claude?" tanya Ohara. Saat ini langit sudah hampir gelap. Begitu lampu di ruangan itu dibuka, mata Ohara akan jadi semakin buram. Dia tidak ingin Lillia mengetahui kondisi matanya dan membuat gadis itu khawatir.

Sekarang, harapan Ohara satu-satunya adalah melihat hubungan Claude dan Lillia baik-baik saja. Hanya saja, Ohara meragukan apakah dia masih punya kesempatan untuk melihat cicitnya. Ohara melamun cukup lama, dia baru tersadar lagi saat Lillia memanggilnya beberapa kali.

"Hah? Apa kamu bilang?"

"Aku bilang, Claude sedang rapat, jadi harus menunggu cukup lama lagi. Kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status