Satu minggu sudah Aida melahirkan anak keduanya. Hari ini juga Aida diizinkan untuk pulang. Sempat terjadi pendarahan sehingga tidak boleh langsung pulang dan harus dirawat.Kondisi Aida dan putrinya sudah semakin membaik. Seminggu ini Erland yang mengkhawatirkan keadaan Aida, terpaksa harus bekerja di rumah sakit. Setiap ada dokumen penting yang membutuhkan tanda tangannya, Anton pasti akan membawanya ke rumah sakit.Setelah membereskan barang-barang, Erland meminta perawat membantu mendorong kursi roda yang dinaiki Aida dan bayi mereka. Sedangkan Erland membawa barang-barangnya.Erland bergegas meletakkan barang-barang ke dalam bagasi mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Aida.Di kediaman Erland dan Aida. Arumi sudah menyiapkan syukuran kecil dengan mengundang beberapa tetangga dan tokoh agama di kompleks perumahan yang dihuni Aida dan Erland itu.Aluna dan Rafa pun ikut hadir. Mereka yang beberapa hari ini ikut menjaga Rendra, saat ini menemani bocah tampan itu bermain.Byan da
Hidup adalah seni menggambar tanpa sebuah penghapus, jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan di tiap lembaran berharga dalam hidupmu.(Erland - Dicintai Kakak Ipar)***"Nak, selama ini Papa tidak pernah melihatmu kencan lagi setelah putus dengan Erina," ucap Bagas pada Erland, putra semata wayangnya."Iya, Pa. Belum ada yang cocok, kalau diteruskan hanya akan membuat hati Erland sakit. Untuk apa?" jawabnya datar. Erland terlihat tidak suka bila sang papa membahas mantan pacarnya yang mengkhianatinya dengan temannya sendiri, hanya karena saat itu dirinya sibuk menyelesaikan skripsinya."Bolehkah Papa meminta sesuatu padamu?" tanya sang papa tiba-tiba."Memangnya Papa mau minta apa? Sepertinya serius amat, Pa." tanya Erland penasaran."Maukah kamu menikah dengan putri sahabat Papa, putrinya Om Wisnu," ucap Bagas."Sepertinya Erland enggak bisa deh, Pa. Erland belum siap! Lagian kita belum mengenal apa dia mau menikah deng
***Sudah satu minggu Wisnu keluar dari rumah sakit milik keluarga Bagas. Ia mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit itu secara cuma-cuma. Wisnu tidak tahu kalau rumah sakit itu milik keluarga sahabatnya karena Bagas tidak pernah cerita padanya. Yang Wisnu tahu sahabatnya hanya pengusaha sukses dengan beberapa anak cabang perusahaan di seluruh Indonesia. Wisnu hanya tahu kalau biaya rumah sakitnya ditanggung sang sahabat. Bagas sudah melakukan banyak hal untuknya juga keluarganya. Saat dirinya di phk, Bagaslah yang memberinya pekerjaan sehingga dapat mencukupi kebutuhan kedua putrinya saat itu.Bagas dan Wisnu memutuskan mempercepat acara pernikahan Erland dan Aruna. Bagas akan mengadakan pesta besar dengan mengundang berbagai relasi bisnisnya. Maklum Erland adalah anak tunggalnya.Satu minggu sebelum pernikahan Aruna masih bekerja, meskipun Wisnu sudah melarangnya. Saat ini Aruna sedang berada di ruangan sang bos sekaligus kekasihnya, Rafa."Pokokny
Aku tidak menangis karena kamu memang tak layak untuk ditangisi. Aku menangis karena khayalanku tentang siapa dirimu hancur oleh kebenaran tentang siapa dirimu. Pengkhianatanmu ini mungkin adalah salah satu jalan agar aku bisa melihat wajahmu yang sesungguhnya. (Erland ~ Dicintai kakak ipar)Pagi ini mereka bersiap meninggalkan hotel tempat mereka melangsungkan resepsi pernikahan.Erland langsung membawa Aruna ke rumahnya sendiri, tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Papa Aruna juga sudah kembali ke Bandung pagi tadi. Keduanya sudah sampai di rumah Bik Ina menyambut mereka dengan antusias dan terlihat sangat senang.Sengaja Erland meminta Bik Ina ikut dengannya, menjadi asisten rumahnya. Sedangkan yang membantu di rumah kedua orang tuanya adalah anaknya Bik Ina dan menantunya. Bik Ina sudah ikut lama keluarganya sejak dirinya masih bayi, bahkan wanita tua itu lah yang merawatnya. Keluarga juga sangat cocok dengan pekerjaan
Aku tidak pernah menyesal karena menjadi orang baik, tapi aku juga enggak bisa mengatakan dan menjamin kalau diriku bisa berbuat jahat sama sepertimu. Pengkhianatanmu yang sudah melukai hatiku, menguras rasa sabarku, karena tidak ada yang bisa menjamin seseorang tidak akan berubah suatu saat nanti. Akan ada kondisi dimana seseorang memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik, atau bisa juga menjadi lebih buruk.(ERLAND ~ DICINTAI KAKAK IPAR)***Erland masih belum bisa melupakan hari di mana ia mengikuti sang istri dan melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang dilakukan sang istri di luar sana.Ia sengaja menyuruh orang suruhannya untuk mencari informasi tentang Aruna yang saat ini berada di luar kota dengan alasan pekerjaan bersama bosnya.Erland akan membuktikan pada kedua orang tuanya, bahwa Aruna bukanlah wanita yang baik menurut mereka. Aruna pintar sekali bermain sandiwara. Andai saja ini adalah dunia perfilman tentu Aruna akan menyandan
Erland tidak menyesali keputusannya untuk menolak Aruna, wanita yang ia nikahi selama enam bulan lebih itu. Yang ia sesali kenapa harus menikahi wanita Yang tak punya perasaan seperti Aruna, yang sudah menginjak-injak harga dirinya sebagai seorang lelaki. Erland mempunyai kekuasaan dan harta, bahkan tidak ada wanita yang menolaknya, mereka berebut untuk mendapatkannya. Namun, ia memang yang membatasi hubungannya dengan wanita-wanita seperti itu. Ia tidak mau dikhianati lagi Setelah Erina mengkhianatinya dulu. Namun, apa? Aruna yang ia sangka perempuan baik malah mengkhianatinya dan menorehkan luka yang teramat sakit di hatinya. Pikiran Erland sudah diliputi dengan bagaimana cara membalas dendam dan memberi pelajaran wanita sombong dan tak berperasaan itu.Aruna dan Erland sudah tiga hari pisah ranjang sejak kata talak terucap dari bibir Erland. Ironisnya Aruna terlihat biasa-biasa saja, tidak merasa bersalah atas perbuatannya. Mereka melakukan aktivitasnya seperti biasanya. M
Erland masih memindai penampilan Aida dari atas ke bawah membuat gadis cantik itu risih dan canggung. Laki-laki di depannya ini memang tampan, tapi di perlakukan seperti itu membuatnya tidak nyaman."Ma-maaf Anda siapa?" tanya Aida."Perkenalkan saya Erland," ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Aida langsung menangkupkan kedua tangannya di dada sebagai wujud penghormatan."Kok, lain banget, nih cewek, aku yakin dia juga sama seperti kakaknya. Sok polos ...," batinnya."Berarti Kakak suaminya Kak Aruna?" tanyanya tersenyum lembut."Senyuman itu, kenapa hatiku berdesir melihat senyuman itu. Tidak ... Tidak, aku tidak boleh jatuh ke lubang yang sama. Ya, aku Kakak iparmu lebih tepatnya mantan Kakak iparmu, memang secara hukum aku belum bercerai dengan kakakmu, tapi secara agama sudah," batin Erland."Ya aku suaminya. Aruna tadi sudah bilang padaku kalau kamu mau ke sini," ucapnya sambil tersenyum menyeringai. Bahkan Aida sendiri tidak tahu ar
***Menuruti emosi dan hawa nafsu hanya akan merugikan dan penyesalan adalah konsekuensi yang pasti akan diterima.(Erland- Dicintai Kakak ipar)***Azan subuh berkumandang. Aida terbangun dari tidur. Kepalanya masih pusing. Bahkan tubuhnya terasa ngilu semua. Ia belum menyadari saat ini berada di kamar Erland. Ia mengucek mata dan memijat kepala. Betapa ia terkejut saat tahu saat ini berada di kamar Erland dengan posisi Erland memeluknya. Ia tidak tahu kenapa ia ada di kamar ini. Bahkan ia tidak mengingat telah melakukan hal serendah ini. Seketika air matanya turun membasahi pipi.Aida menyadari ada yang berbeda dengan tubuhnya. Dengan perlahan ia melepas pelukan Erland, supaya tidak membangunkan laki-laki tampan itu. Mengambil baju dan hijab instan. Dengan langkah terseok meninggalkan kamar Erland. Ia masuk ke kamarnya menangis terisak.Aida menuju kamar mandi dengan kasar menggosok tubuh sambil terus menangis."Aku sudah kotor, aku