Hal yang lebih menyedihkan dari dibenci adalah diabaikan lalu ditinggalkan. Keraguan telah membunuhku. Aku baru sadar betapa berharganya dirimu untuk kuperjuangkan.(Byan – Dicintai Kakak Ipar season 2)***Aisyah sama sekali tidak memedulikan teriakan Byan yang terus memanggil namanya. Kecewa dan sakit hati sudah pasti. Byan sudah berhasil mematahkan hatinya untuk kedua kali. Hatinya patah berkeping-keping. Sakit, tapi tidak berdarah.Aisyah terus berlari meninggalkan perusahaan besar ternama itu. Ia tidak memedulikan berpasang mata melihatnya. Saat ini ia hanya ingin menghindar, tidak mau bertemu dengan Byan lagi.Di lobi Arumi dan Bagas baru sampai dengan menggendong Rendra. Ia melihat Aisyah berlari dengan berurai air mata. Arumi mencoba menghentikan gadis itu. Namun, Aisyah menggeleng dan lebih memilih pergi.Bagas memberi kode pada Arumi untuk tidak menahan Aisyah. Ia tahu telah terjadi sesuatu pada sang putra dan calon menantunya itu.Belum lama Aisyah berlalu, Byan keluar dari
Kekuatan terbesar manusia bukanlah dari otot atau energinya, akan tetapi sebagaimana dia mengelola masalah dan musibah yang menimpanya lalu sabar menjalaninya.(Byan – Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar 2)***Byan melihat nanar pintu kayu yang sudah tertutup itu. Ia tidak marah pada Widya, ia tahu wanita itu kecewa padanya. Hati orang tua mana yang tidak sakit hati anaknya disakiti. Ya, meskipun Widya tidak marah-marah dan memakinya, tapi ia cukup tahu diri dengan pengusiran halus yang dilakukan wanita itu.“Aisyah, di mana kamu. Apa tidak ada lagi kesempatan untukku,” ucapnya lirih sambil mengusap muka frustrasi.Byan masuk ke dalam mobil. Ia melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Tujuannya kembali lagi ke rumah dinas Aisyah, berharap gadis itu sudah datang dan mau mendengarkan penjelasannya.Tanpa Byan sadari di balik pohon besar depan rumah itu, Aisyah melihatnya dengan air mata terus berderai. Hatinya masih sakit dan kecewa. Saat turun dari taksi tadi, Aisyah melihat mobi
Cinta tidak akan menuntut kesempurnaan. Karena cinta akan memahami, menerima, dan rela untuk berkorban. Cinta yang sebenarnya akan membuatmu bahagia bukan memberi luka.(Byan❤️ Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)Bagas dan Arumi sudah sampai di rumah sakit tempat Byan dirawat. Mereka langsung menuju ruang IGD. Di sana sudah ada dua polisi yang menunggu kedatangan Arumi dan Bagas.“Dengan keluarga Dokter Byan Bagus Anggara?” tanya salah satu polisi itu.“Ya, kami orang tuanya. Tolong jelaskan kronologi kejadiannya, Pak!” pinta Bagas.“Dari CCTV di sekitar tempat kejadian perkara. Dokter Byan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dari arah Bandung. Tiba-tiba muncul truk tronton dari belokan yang juga melaju kencang. Dari CCTV itu terlihat Dokter Byan membanting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Mobil menabrak pembatas cukup keras dan terbalik tiga kali. Kami datang Dokter Byan sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan luka di kepala, tangan dan kaki terjepit. Cukup lama k
Jika hati adalah istana maka cinta adalah singgasana. Ketulusan adalah piala yang terindah.(Dicintai Kakak Ipar 2)***Arumi dengan ditemani Erland dan Aida mencari Aisyah ke rumah dinas. Mereka menanyakan keberadaan Aisyah pada satpam yayasan setelah mendapati rumah itu terkunci.Arumi diperintah Erland untuk menunggu di depan rumah Aisyah. Melihat rumah dikunci sirna harapannya untuk menemui gadis itu. Ia kembali menangis, tubuhnya bergetar.“Assalamualaikum, Pak Harun,” sapa Aida dan Erland.“Wa’alaikumussalam, Mas Erland, Mbak Aida. Ada yang bisa saya bantu?”“Mau tanya, Pak. Apa Ustazah Aisyah ada di rumah?”“Sejak kemarin Ustazah Aisyah belum kembali. I iya, bagaimana keadaan Mas Byan? Saya mendengar berita kalau dia kecelakaan,” tanya Pak Harun. Berita mengenai kecelakaan Byan memang sudah menyebar di televisi. Namun, sayangnya Aisyah dan Widya tidak tahu itu.“Mohon doanya, Pak. Semoga segera membaik. Kalau begitu kami permisi. Assalamualaikum.”“Aamiin, semoga lekas sembuh
Kepercayaan bukanlah sesuatu hal yang dapat kita janjikan, tapi sesuatu hal yang harus kita buktikan agar mereka mendapatkannya.(Byan❤️ Aisyah – Dicintai Kakak Ipar 2)***Aisyah berusaha tenang. Ia ingin menjadi kekuatan untuk Byan, supaya laki-laki yang ada di depannya ini tidak semakin terpuruk.“Aku di sini. Insyaallah akan menemani Mas Byan sampai sembuh. A-aku tidak akan meninggalkanmu, Mas,” ucapnya mantap. Arumi dan Bagas melihat ketulusan dari gadis itu.“Kamu tidak akan pergi ‘kan, Sya? Ka-kamu tidak akan membatalkan pernikahan kita ‘kan?” tanya Byan penuh harap.Aisyah diam tidak menjawab. Ia masih dilema untuk membahas pernikahan saat ini, ia memang memutuskan untuk menemani Byan, karena ia merasa ikut andil dalam kecelakaan ini. Kalau saja Byan tidak mencarinya ke Bandung, Byan tidak akan kecelakaan.“Sya, kamu masih ada di sini ‘kan?” tanya Byan lagi.“Ya, aku ada di sini. Jangan pikirkan apa-apa lagi, pikirkan kesembuhanmu saja,” ujar Aisyah.Arumi dan Bagas memahami s
Ketika kamu mencintai seseorang, kamu tidak akan menyerah dalam hal apapun untuk memperjuangkannya. Karena cinta butuh perjuangan dan pengorbanan.(Byan- Aisyah ~ Dicintai Kakak Ipar season 2)***Tiga bulan berlalu. Saat ini Aisyah berada di Lembang. Di sana ia tinggal bersama sang nenek.Aisyah mengisi hari-harinya dengan mengajar santri Tahfiz di pesantren tempatnya dulu belajar menghafal Alquran dari kecil.Kini Aisyah lebih tenang dalam menjalani hidupnya. Setiap hari ia juga tidak berhenti menghubungi sang ibu.Meskipun kadang kala saat sendirian ia kembali memikirkan Byan. Ia ingin sekali tahu bagaimana keadaan laki-laki yang namanya masih bertahta di hatinya. Ya, Aisyah tidak bisa melupakan Byan meskipun ia berusaha. Berbeda dengan Lucky yang tidak sulit melupakan laki-laki itu, tapi tidak dengan Byan.***Byan bahagia setelah dua bulan ikut terapi. Ia sudah bisa berjalan. Setelah ia bisa berjalan dengan sedikit pincang, satu bulan berikutnya ia menjalani operasi untuk menorm
Pagi pun tiba, Byan dan Aisyah diminta Arumi turun ke restoran mewah yang ada di hotel ini untuk sarapan bersama. Di sana sudah ada Bagas, Erland, Aida, Rendra, dan Anton juga calon istri Anton.Erland yang jahil berusaha menggoda pengantin baru itu. Pria tampan yang sudah akan menjadi ayah lagi itu sengaja memprovokasi sang kakak."Wangi banget, Bro, udah keramas berapa kali, nih?" ucap Erland menggoda sambil menaik turunkan alisnya memandang Byan. Aida yang merasa sungkan mencubit paha sang suami supaya tidak ngomong aneh-aneh."Apaan, sih, Er. May tau saja atau mau tau baget?" balas Byan melirik Aisyah yang langsung merona menahan malu."Widiih, udah nggak sabar aja, langsung belah duren, cus langsung sikat," goda Erland lagi sedikit vulgar. Erland memang berbeda dengan Byan yang masih sering canggung. Erland lebih terbuka dan ceplas-ceplos. "Bisa diem enggak?" cibir Byan malu bercampur kesal pada sepupu rasa saudara dan rasa sahabat itu.Aisyah sejak tadi hanya menunduk malu, mu
***Pagi pun menyapa. Sejuknya udara pegunungan sangat terasa. Apalagi saat ini musim penghujan. Udara pagi semakin dingin, sedangkan mentari masih bersembunyi di balik peraduannya. Aisyah mengajak Byan berjalan pagi mengitari hotel setelah salat subuh. Jaket tebal milik Byan bertengger di tubuh wanita cantik itu. Sebelum sarapan, mereka ingin berkeliling mencari kuliner khas Jawa Barat yang dijual di pagi hari.Dengan memakai gamis soft pink dan hijab senada, Aisyah semakin terlihat cantik memesona. Sedangkan Byan menggunakan celana pendek selutut berwarna abu dan sweater tebal berwarna putih tampil nyantai tetap tak mengurangi ketampanannya. Mereka terlihat sangat serasi, membuat beberapa pasang mata melihat kagum ke arah pasangan itu. Byan menggandeng erat tangan Aisyah yang sedikit kedinginan padahal sudah memakai jaket milik Byan. "Sayang, pagi-pagi gini enak minum yang hangat-hangat, ya," ucap Kenzo saat sudah keluar jauh dari hotel. "Iya ... Eh lihat itu ada penjual ronde. P