Share

LIMA BELAS

Malik berbalik dengan wajah dingin bergegas menghampiri Pak Hamid. Sangat berbeda dengan ekspresi lelaki paruh baya itu yang terlihat lega bercampur syukur.

"Ada apa lagi, Pak?" tanya Malik tanpa basa-basi karena takut dicecar banyak pertanyaan oleh Bu Santi, yang pasti bisa melihat mereka dari jauh.

Terlihat sungkan tetapi maklum dengan sikap dingin Malik. Tanpa mengucapkan apapun, Pak Hamid merogoh sesuatu dalam dompetnya lalu menyerahkan pada menantunya.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas perlakuan saya kemarin, Pak Malik. Saya tidak akan menuntut apapun lagi selain sebuah permintaan.

Tolong Pak Malik istikharah dulu sebelum meninggalkan Elrima. Agar hati saya lega jikapun Anda memang tak ingin melanjutkan pernikahan dengan anak saya. Saya pasrahkan segalanya pada Allah." Pak Hamid berucap tulus sambil menyerahkan KTP Malik, beserta secarik kertas bertuliskan nomor telepon Pak Hamid dan E

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status