Share

hug

            BYUURRR!

            Terlalu dingin dan sesak untuk bertahan. Raga Meydisha berhenti bergerak, tubuhnya semakin turun dan berayun ke dalam. Di bawah sana, kegelapan telah siap melahapnya. Meydisha tidak akan menyesal karena memiliki akhir yang tragis. Bahkan meski ia tercabik-cabik oleh lautan, setidaknya ia telah memilih jalan yang memang menjadi pilihannya.

            Apa yang akan datang akan selalu tepat pada waktunya. Secerca cahaya selalu ada mengikuti kegelapan. Terdengar suara permukaan langit yang retak sebab akhirnya langit mengirimkan putranya. Ya, Angkara Langit Putra.

            Dengan sekuat tenaga, ia berenang melawan arus. Tubuhnya meliuk-meliuk dengan andal. Tekadnya semakin besar begitu ia melihat siluet tubuh Meydisha perlahan terbenam. Rasa sesak dan pegal mulai mendera tubuhnya, tetapi ia tidak akan kalah oleh semua rasa sakit. Baginya, Meydisha harus tetap hidup. Meydisha harus bertahan. Meydisha harus merasakan kebahagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status