Share

Bab 16: Desahan Ganjil yang Menyakiti Hati

Aku sudah tak peduli lagi dengan check out hotel. Aku lantas pergi begitu saja ke parkiran hotel kemudian dan buru-buru memasukkan semua kopor dan perlengkapanku ke dalam bagasi mobil. Seraya itu pula, aku kembali melihat ke arah lobi hotel. Masih sunyi, dan tawa perempuan misterius di arah tangga pun telah hilang.

Aku langsung melajukan mobilku begitu kencang di jalanan yang luang. Alih-alih terus memikirkan siapa pemilik tawa menyeramkan di tangga hotel itu, aku memilih menyibukkan pikiranku dengan keadaan istriku yang kutinggalkan di rumah.

“Oh, Wirda! Kenapa kau tidak membalas teleponku!” kataku di dalam mobil.

Emosi menguasaiku.

Untung saja aku masih bisa mengendalikan diri seusai mobil sempat oleng dan menabrak pembatas jalan.

Waktu yang semestinya ditempuh satu setengah jam, dengan laju mobilku yang kencang, berhasil memotong waktu menjadi dua puluh lima menit. Aku segera memarkirkan mobilku buru-buru. Bersama itu pula, sebelum aku masuk ke rumahku, aku melirik sebentar k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status