Di bawah desakan dari Audrey, mobil tiba di Grup Moore dengan sangat cepat.Begitu turun dari mobil, Audrey kebetulan melihat Caleb sedang bekerja di bawah. Dia bergegas meminta Caleb untuk membawanya bertemu dengan Zayden. Melihat wajah Audrey yang cemas hingga memerah, Caleb merasa bahwa dia kemungkinan memiliki urusan mendesak. Caleh juga tidak berani menunda dan segera membawanya naik.Setibanya di ruangan Zayden, Audrey langsung menaruh obat di tangannya di meja kerja Zayden dan berkata, "Aku sudah membawa bukti yang kamu inginkan."Mendengar hal itu, Zayden mengangkat alisnya. Selama beberapa hari ini, Audrey tampak sangat tenang. Zayden mengira masalah membantunya mencari bukti yang Audrey katakan terakhir kali itu hanyalah taktik untuk mengulur waktu saja.Tidak disangka, ternyata Audrey bisa mendapatkan bukti itu secepat ini?"Apa ini?" tanya Zayden yang tampak tertarik dengan obat transparan itu. Dia pun menggenggamnya dan memainkannya."Kakak dan kakak iparmu yang memberika
Audrey mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh, lalu berkata, "Tentu saja. Kalau mau mendapatkan bukti, kita butuh bukti yang paling kuat dan jelas. Bukankah begitu?"Zayden mengisyaratkan Caleb untuk mengambil benda itu, lalu memutar videonya menggunakan komputer dan mulai menontonnya.Rekaman video Audrey sangat sempurna, segala kronologi kejadian terlihat dengan jelas. Bahkan, tampang Zachary dan Vivi juga direkam dengan jernih.Zayden menyipitkan matanya. Selama beberapa tahun ini, Zayden tidak terlalu memperhatikan hal-hal kecil yang dilakukan Zachary dan keluarganya. Namun, kecelakaan mobil yang terlihat seperti tidak disengaja terakhir kali itu, ditambah kasus diberikan obat itu sudah melewati batas kesabarannya."Kumpulkan semua bukti ini dengan baik. Karena mereka berani terus mencari masalah, sudah waktunya untuk mereka mengeluarkan bayarannya," pungkas Zayden.Mendengar Zayden akhirnya akan bertindak, Caleb bergegas membereskan semua bukti yang sudah terkumpul dengan penuh s
"Kamu tenang saja, aku nggak akan melakukan hal itu. Kalau aku melakukannya, kamu bisa membunuhku sekalian," pungkas Audrey.Audrey tidak pernah berniat untuk membuat Zayden menanggung anak ini sehingga dia langsung menyetujui hal itu. Setelah mendapatkan janji dari Zayden, akhirnya kekhawatiran dalam hati Audrey pun menghilang dan dia meninggalkan ruang kerja itu dengan bahagia.Zayden semakin mengernyitkan alisnya ketika melihat Audrey pergi dengan begitu santai.Biasanya, wanita ini selalu berhati-hati sampai kadang kala tampak seperti sedang menyamar. Namun, setiap kali bersangkutan dengan anak dari ayah yang tidak jelas di dalam perutnya itu, wanita ini seperti berubah menjadi orang lain. Apa maksud dari sikapnya ini? Apa karena terlalu mencintai pria liar itu, jadi anak itu bisa memengaruhi perasaan dan emosinya seperti itu?Saat memikirkan hal ini, Zayden menjadi tidak bisa fokus bekerja dan langsung mendorong dokumen di hadapannya.…Di sisi lain, efisiensi bekerja Caleb sanga
Timothy bersikap sangat tegas. Dia langsung mengumumkan untuk mencabut hak Zachary sebagai ahli waris tanpa keraguan sedikit pun.Mendengar hal itu, raut wajah Zachary menjadi sangat suram. Dia hendak menjelaskan, tetapi Timothy langsung pergi ke atas dan memanggil pengawal di rumah untuk mengusir mereka. Akhirnya, Zachary dan istrinya pun diusir ke luar pintu. Saat teringat rencana selama bertahun-tahun gagal begitu saja, Zachary yang emosi langsung menampar wajah Vivi dengan keras dan berkata, "Semua ini karena ide burukmu! Lihatlah yang terjadi sekarang. Bukan hanya nggak menyingkirkan Zayden, dia justru mendapatkan seluruh warisan keluarga!"Vivi merasa sangat terkejut saat mendapatkan tamparan tersebut. Dia menyentuh wajahnya dan tidak berani bersuara, tetapi tatapannya dipenuhi oleh kebencian. Selama beberapa tahun ini, sejak kapan dia pernah merasa sangat terhina seperti ini? Pada akhirnya, semua ini karena wanita rendahan yang bernama Audrey itu! Siapa yang menyangka ternyata
Zayden menjawab dengan tatapan yang dingin, "Benar. Kalau tidak, bagaimana mungkin bisa membuat Kak Zachary dan Kak Vivi menunjukkan wajah asli kalian?""Heh! Strategimu ini benar-benar hebat sekali. Tapi, aku sangat penasaran apakah kamu akan dikhianati kalau membiarkan seorang wanita yang begitu licik seperti ini berada di sisimu," ucap Vivi.Audrey merasa sangat tidak berdaya saat mendengar dirinya kembali disalahkan. Kemudian, Zayden menunduk, meliriknya sekilas, dan berkata, "Ini urusanku dengan istriku. Bagaimanapun juga, orang lain tidak berhak ikut campur."Zayden memang berbicara dengan pelan, tetapi ada sedikit arogansi dalam nada bicaranya. Itu seolah-olah kedua orang di hadapannya itu bukanlah seniornya, melainkan orang rendahan yang tidak layak untuk mendapat perhatian."Kamu! Kamu sudah hebat jadi nggak memandang kami sebagai senior lagi, ya?" ucap Vivi yang kehabisan kata-kata. Jadi, dia hanya bisa menggunakan identitasnya sebagai senior untuk menekan orang lain.Senyuma
Zayden mengernyitkan alisnya. Tadi dia hanya refleks ingin menghentikan tindakan Vivi. Setelah kembali merespons, situasi sudah menjadi seperti itu. Faktanya, ini bukanlah tindakan yang bisa dilakukan olehnya.Zayden terdiam dan tidak menjawab. Melihat Zayden tidak menentang, Timothy merasa sangat bahagia dan lanjut berkata, "Bagus kalau begitu. Setelah hubungan kalian sudah semakin kuat, berikanlah cucu untukku. Aku nggak akan mengurus urusan kalian lagi dan menimang cucuku dengan tenang."Timothy juga sudah tua. Dia sejak awal sudah memiliki keinginan untuk menimang cucu. Melihat putra yang paling dia sayangi dan andalkan akhirnya memiliki niat untuk menetap, dia pun tidak bisa menahan diri mendesak mereka untuk memberikannya seorang pewaris kecil.Mendengar perkataannya, Zayden pun mentertawakan dirinya dalam hati. Saat ini, Audrey sedang mengandung seorang anak yang ayahnya tidak jelas.Namun, Zayden tidak ingin merusak kebahagiaan itu sehingga hanya mengangguk. Selanjutnya, dia b
Namun, Audrey segera menghibur dirinya sendiri. Saat berada di sekolah waktu itu, Christian bisa dianggap adalah mahasiswa yang miskin. Sama seperti dirinya, Christian juga harus pergi bekerja untuk mengumpulkan biaya sekolah dan hidup. Jika Christian adalah anggota Keluarga Moore, dia adalah tuan muda yang lahir dalam kemewahan. Bagaimana mungkin dia akan bersusah payah seperti itu?Saat memikirkan hal ini, Audrey kembali tenang dan menggelengkan kepalanya. Dia merasa mungkin dirinya terlalu gugup selama beberapa hari ini, jadi dia menjadi terlalu sensitif.Orang itu mungkin hanya kebetulan memiliki nama yang sama.…Di sisi lain.Christian tahu bahwa Zachary mulai melakukan perbuatan kotor lagi. Dia pun menghela napas dengan tidak berdaya dan berkata, "Om Zayden, lagi-lagi masalah seperti ini. Aku minta maaf."Meskipun Zayden tidak memiliki kesan yang baik kepada Zachary dan Vivi, dia tidak pernah melampiaskannya kepada Christian. Dia lalu menjawab, "Ini tidak ada hubungannya denganm
Audrey bahkan tidak sempat berbicara dengan Lara, lalu bergegas menutup mulutnya dan berlari ke toilet. Kemudian, dia pun muntah di atas wastafel hingga lemas. Melihat tampilan Audrey seperti itu, Lara sangat khawatir. Namun, hatinya mulai merasa curiga. Dulu, makanan favorit Audrey adalah mangga. Sekarang, kenapa dia bisa mual begitu melihatnya?Bagaimanapun juga, Lara adalah orang yang sudah berpengalaman. Tiba-tiba, sebuah tebakan muncul dalam hati Lara, tetapi dia juga agak tidak berani memercayainya. Bagaimanapun juga, Christian sudah berada di luar negeri selama beberapa tahun. Lara tahu bahwa putrinya bukan tipe orang yang sembrono, dia tidak mungkin sembarangan berhubungan dengan pria lain.Apa yang telah terjadi sebenarnya?Audrey yang keluar dari toilet setelah muntah tampak sangat lemas dan kakinya menjadi tidak bertenaga. Begitu mendongak dan melihat ekspresi khawatir serta kebingungan Lara, hati Audrey sontak bergetar dan tampak sedikit gugup.Seorang ibu tentu jauh lebih