Share

Telur Gulung

“Telur gulung,” kata Karan, mengeluarkan dompet. Setelah hampir 10 menit menunggu, akhirnya ia berkesempatan juga untuk membeli apa yang Ailyn minta.

“Berapa, Tuan?” tanya sang penjual.

“200 ribu.” Karan menjawab sambil mengambil uang ratusan dari dompet. Tak disadari sang penjual yang menatap heran.

“200 ribu untuk telur gulung? Apa Tuan tidak salah? Mungkin 20 ribu.” Penjual itu masih terpaku, menunggu jawaban.

“Tidak, Pak. Ini untuk istriku. Apa ... harganya lebih mahal?” Karan memerhatikan anak-anak di sekitar yang sudah sisa sedikit.

Karan berpikir, kira-kira berapa uang saku anak sekolah zaman sekarang sampai membeli telur gulung lebih dari tiga.

Kesimpulan itu didapatnya setelah melihat anak laki-laki gemuk memakan telur gulung dengan rakus.

“Ini harganya seribuan, Tuan.” Penjual itu memerhatikan seluruh tubuh Karan. Jelas sekali pria di depannya kini orang kaya sampai tak tahu harga telur gulung.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status