Share

31. Merasa Direndahkan

Pukul 17.00 sore, Ileana dan Jian berjalan beriringan. Mereka berencana untuk pulang bersama. Sejujurnya, Jian yang memaksa karena ia tidak ingin Ileana terlalu lama menunggu angkutan umum. Ileana hanya bisa pasrah dan menuruti permintaan Jian.

Saat kaki mereka melangkah menuju lobi, mereka disambut oleh beberapa karyawan di sana. Para karyawan tengah berkumpul dan melempar tatapan sinis hanya kepada Ileana saja.

"Ada apa nih?" tanya Jian.

"Ji, kamu jangan dekat-dekat sama pelakor deh. Dia itu murahan, munafik lagi," celetuk salah satu dari karyawan di sana.

"Iya, bener tuh," sahut yang lain kompak.

Jian mengernyit heran. "Kalian tuh dengar gosip darimana sih? Jangan asal tuduh sembarangan. Kalian bisa aku laporin loh. Menuduh tanpa bukti."

"Ada kok buktinya!"

"Mana? Coba tunjukin," tantang Jian dengan ekspresi kesalnya.

Semua karyawan itu terdiam. Mereka tidak bisa memberikan bukti apapun. Jian lantas mendecih pelan. Menatap semua karyawan dengan sinis.

"Kalau nggak ada bukti, jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status