Share

132. Tes DNA lagi

Sekitar lima menit kemudian, Irene telah siuman. Pasya mengulas senyum dan menarik napas lega.

“Bi, ikut saya ke rumah sakit! Nanti temani Ibu Irene di jok belakang, ya!” titah Pasya.

“Baik, Pak,” sahut si bibi patuh.

“Mas...” Irene berkata lirih sambil memegang lengan Pasya.

“Kamu tenang saja. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit. Biar tahu apa yang menyebabkan kamu pingsan tadi. Kasihan bayi yang ada di kandungan kamu,” sahut Pasya. Dia lalu memapah Irene menuju ke teras.

“Duduk dulu di sini. Aku akan memasukkan mobilku dulu. Biar kamu nggak usah jalan jauh ke depan,” ucap Pasya setelah tiba di teras. Dia lalu mengalihkan tatapan pada si bibi. “Bi, temani Ibu Irene, ya.”

Asisten rumah tangga itu mengangguk patuh dan duduk di samping Irene. Tak lama, mobil Pasya sudah masuk ke halaman rumah dan berhenti tepat di dekat teras.

“Ayo, Ren!” ajak Pasya ketika sudah kembali berada di dekat sang mantan istri. Dia lalu memapah Irene ke mobil, dan merebahkan tubuh Irene di jok belakang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status