Share

133. Sebuah Kenyataan

Pasya langsung memeluk erat tubuh mantan istrinya. Dia sangat khawatir melihat wajah Irene yang pucat saat ini.

“Tenang dulu, Pak. Saya akan memeriksanya. Silakan Bapak rebahkan lagi istri Bapak ke ranjang pemeriksaan!” ucap dokter, berusaha menenangkan Pasya. Pria itu menyebut Irene sebagai istri Pasya karena menurutnya, seorang pria dan wanita yang datang ke ruang praktiknya adalah sepasang suami istri. Seperti halnya pasiennya yang lain.

Pasya mengangguk dan segera memapah tubuh Irene ke ranjang pemeriksaan, dan merebahkan tubuh sang mantan istri di sana.

“Kuat ya, Ren,” pinta Pasya melirih.

Irene hanya bisa mengangguk lemah. Dia ingin memuntahkan sesuatu yang membuatnya mual saat ini. Tapi, rasanya sulit. Kepalanya juga terasa pening saat ini.

Suster pun sigap membantu sang dokter. Sedang Pasya hanya termangu di samping ranjang pemeriksaan.

“Bagaimana, Dok? Apa yang terjadi? Apa karena tes tadi yang menyebabkan dia seperti ini?” cecar Pasya agak panik, meski dia berusaha untuk tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status