Share

54. Seseorang Di Kedai Es Krim

“Oh begitu, ya. Berarti sekarang Hesti itu sudah jadi istri resminya Haris dong. Soalnya Haris sudah resmi bercerai kan dengan Mbak Winda,” sahutku yang masih penasaran saja. Kulirik Mas Haikal yang tampaknya sudah kesal karena aku masih terus saja ngobrol.

“Kalau soal itu saya nggak tahu. Setelah bercerai, saya sudah nggak peduli lagi dengan Haris. Saya hanya memikirkan anak saya saja. Itu lebih penting. Urusan Anisa jauh lebih penting dari pada urusan Haris dan Hesti, yang sudah membuat luka mendalam di hati saya. Tapi, saya pernah melihat di rumah sakit ini, Hesti menggendong seorang anak balita laki-laki. Itu saja sih yang saya tahu. Selebihnya saya nggak tahu dan nggak mau tahu,” sahutnya dengan mengangkat kedua bahu.

Di saat aku sedang ngobrol dengan Winda, tiba-tiba saja Mas Haikal menghampiriku dan menepuk pelan pundakku.

“Manda, kamu katanya mau periksa kehamilan. Ayo, kita ke Poli kandungan sekarang!”

Aku sontak menoleh ke arahnya dan tersenyum canggung padanya. Tampak wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status