Share

Bab 1729

"Membunuhku? Jangan-jangan orang Paviliun Lingga?" tanya Luther sambil mengernyit. Perselisihan Luther dengan Paviliun Lingga jelas sangat sengit. Orang-orang itu tidak mungkin melepaskannya begitu saja.

"Entahlah. Kita bertemu penyergapan di tengah jalan semalam. Untungnya, aku sudah membuat persiapan matang, jadi langsung membawamu kemari," jelas Misandari.

"Seharusnya memang orang Paviliun Lingga." Luther meregangkan tubuh, lalu menghela napas dan berucap, "Untung saja Putri cerdas. Kalau nggak, nyawaku sudah dalam bahaya."

"Aku tentu harus menjamin keselamatanmu karena mengundangmu ke istana. Selain itu, sekarang kamu tokoh penting di mata semua orang. Mana boleh terkena masalah, Negara Drago akan heboh nanti." Misandari terkekeh-kekeh.

"Putri, jangan memberiku tekanan seperti itu. Aku cuma burung yang terbang bebas tanpa tujuan ataupun ambisi. Sebaiknya kamu nggak menaruh harapan padaku," ujar Luther sambil menguap. Meskipun sudah tidur 2 hari 1 malam, Luther masih merasa tidak cu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status