Share

128 Pembawa Sial

“Iya, Ma. Miko udah di lift. Nggak jemput Cantika, dia pulang duluan.” Miko melangkah keluar lift. Tangan kanannya menempelkan ponsel ke telinga, sementara tas kulitnya menggantung di bahu kiri.

“Kalau libur ajak Cantika main ke rumah dong, Mik. Mama kangen Cantika. Dia masih sibuk sama kerjaan endorse?”

Langkah Miko melambat sebelum berhenti. Padahal, unitnya masih tiga pintu jauhnya dari tempatnya berdiri.

“Katanya lagi break sementara, kerjaan di tempat magang padat soalnya, dia sempat sakit kemarin,” jawab Miko melanjutkan langkah.

Bukan hanya kerjaan, tapi juga jadwal kencan. Miko ragu Cantika hanya bekerja dengan Ben mengingat cara berpacaran mereka dulu.

“Cantika sakit? Sakit apa udah ke dokter?” Miranda bertanya panik.

“Kecapekan aja, Ma, nggak pa-pa. Dia udah lebih sehat.”

“Ya ampun, Miko ... kamu lebih perhatian dong, sama Cantika. Mama tau kamu juga sibuk, tapi kalau bilang Cantika lagi sakit, Papa pasti kasih kamu pulang lebih awal. Nanti Mama yang bilang ke Papa, jangan t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status