Share

Narkoba?

"Mau juga dong kayak Bu Saroh, menantunya korupsi, anaknya jual diri sampai mati, eh sekarang justru ditampung sama Mbak Maya. Mbak Maya nggak takut kalau Bu Saroh bawa sial?"

Hesty yang sedang bermain tik-tok di depan rumah melirik sinis ke arah Bu Saroh yang berdiri di samping Ibu. Pagi ini, mereka berencana pergi ke Pasar Gede untuk menyiapkan acara tiga bulanan kehamilan Maya.

"Nggak dingin pakai baju kurang bahan, Mbak Hes?" tanya Maya mengalihkan pembicaraan. "Itu bulu ketek lebat amat kayak hutan Kalimantan. Kalau mau pakai tangtop minimal bulu ketek di cukur lah, Mbak."

Hesty mengapit kedua tangannya rapat. Bibirnya cemberut karena Maya menghina keteknya di depan banyak orang. Apalagi Bu Hanum dan Dahlia yang sejak tadi membersihkan rumput-rumput di depan rumah seakan-akan enggan beranjak dari tempatnya.

"Jangan body shaming deh!" gerutu Hesty kesal. "Ingat, situ lagi hamil loh!"

Maya mati kutu. Ucapan seperti itu selalu saja membuatnya tidak bisa berkutik. Adat di kotanya ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Euis Tresnaningsih
Astagaaa....Akhir yang membagongkan... ......
goodnovel comment avatar
Dapur Berasap
polisi pun terkejut yang membaca pun ketawa..
goodnovel comment avatar
Renni Sartika
............ polisi somplak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status