Share

Bab 36

DIKIRA SUAMI PENGANGGURAN

Bab 36

πŸ€πŸ€πŸ€

"Baaang! Tolong Nayla ...." Suara si Nayla makin lemah. Di bawah remang cahaya bulan yang tertutup awan gelap, kulihat dia tertatih-tatih. Bahkan bisa saja dia akan terjatuh andai tangannya tidak terikat pada sebuah nisan.

"Dengarkan aku Naraz, lepaskan Nayla sekarang juga," tegas Bang Wija.

"Tidak! Aku akan membiarkan dia mati di atas kuburan ayahnya sampai kau mau menikahinya dan memberikan apa yang kumau," tolak pria itu. Secepat kilat senjata itu berpindah ke arah si Nayla.

Sementara aku terperangah. Menikahinya? Apa-apaan ini? Kenapa pria itu jadi memaksa Bang Wija untuk menikahi si Nayla?

"Lakukan apa yang kumau atau dia akan benar-benar tamat hari ini juga!" pekiknya lagi, mengancam Bang Wija.

Aku ingin protes. Ingin juga kusumpal mulut pria bernama Naraz itu dengan tanah kuburan, tapi sayang mulutku terlalu kelu, nyaliku juga ciut seciut-ciutnya sejak tadi aku turun dari mobil.

"Kau dengar Naraz. Pertama aku dan Nayla tidak bisa menika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
knp masih ada tuan guang chao?, jangan2 copasnya ada yg kurang sempyrna, he hehe,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status