Share

Bab 45

DIKIRA SUAMI PENGANGGURAN

Bab 45

πŸ€πŸ€πŸ€

Mata ibu makin melebar, "apa katamu, Pak? Bapak bilang mulut Ibu kayak panci rombeng?"

"Bukan. Tapi kayak kompor meleduk. Selalu bikin huru-hara," sahutku kesal.

Bang Wija yang juga sedang duduk di sampingku mencubit lengan.

"Jangan buat gaduh, inget ini rumah sakit Yuuun," bisiknya.

Barulah aku agak mengerem diri. Andai bukan di rumah sakit mungkin udah kuajak aja ibu tiriku itu perang. Habisan kesel.

"Senyuum Yuun senyuum."

"Dih apa sih ogah. Lagi kesel suruh senyum. Apaan."

"Ingeeet, kalau kamu mau bahagia, banyak-banyaklah tersenyum dan bersyukur, karena senyum yang diiringi dengan rasa syukur akan membantu tubuhmu melepaskan hormon endorphin dan serotonin di dalam tubuh, sehingga suasana hati akan jadi lebih baik lalu timbul rasa bahagia."

Aku mengecap bibir, dia nyengir puas. Setelah bapak selesai makan kubereskan lagi bekas makannya.

"Pak, ini rantangnya nanti Yuni taruh di deket lemari ya. Takut kalian laper nanti siang."

"Gak usah, bawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
knp jesica mencelakai viona? apa gara2 brtengkar? sepertinya bkn.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status