Share

Bab 75

DIKIRA SUAMI PENGANGGURAN

Bab 75

πŸ€πŸ€πŸ€

"Pak! Paaak ... Paaak!"

Nuut nuut nuut.

"Habis waktunya. Silakan kembali ke sel." Seorang Polwan menggiringku lagi ke dalam sel.

"Gak udah dorong-dorong, saya bisa jalan sendiri," tampikku kesal.

"Oh bagus. Kalau gitu silakan jalan sendiri."

"Kalem. Gak usah songong mentang-mentang polisi. Asal Anda tahu ya, kekayaan saya itu lebih banyak dari yang Anda punya sekarang. Jadi gak usah rendahin saya di sini karena saya bisa tuntut."

Dia cuma geleng-geleng kepala saat mendengar ancamanku, kemudian nyeletuk setelah aku kembali dimasukan ke dalam sel.

"Hmh orang kaya kok maling."

Aku melotot, ingin rasanya kujambak aja itu rambutnya andai aku bisa.

"Bu Polwan, mana jatah sarapan kami? Masa jam segini belum dikasih sarapan?" tanya si Jessica sebelum polwan itu pergi.

"Sabar. Lagi diolah dulu. Saya aja belum sarapan kalian malah minta buru-buru, gak usah manja kalau hidup dipenjara, namanya juga lagi dihukum," ketusnya.

"Heh, biasa aja bisa gak? Anak sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Tuti Lestari Lestari
terlalu lama sambungannya. Dan terlalu pendek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status