Share

Curhatan Arini

Merasa kesepian, sedih, kesal, cemas, gelisah bercampur aduk dalam perasaan Arini. Arini tidak bisa berbuat apa-apa dengan kehidupannya saat ini yang ada dalam pikirannya hanya pasrah pada sang pencipta. kerinduan yang mendalam pada ibunya, Arini pun menelepon ibunya.

“Hallo! Assalamu’ alaikum, Bu,” kata Arini dari seberang telepon.

“Hallo, walaikumsalam, Arini ada apa, Nak, malam-malam menelepon ibu? Tidak ada apa-apa kan, Rin? Arsy cucu ibu gimana sehat kan? Tanya ibunya.

“Alhamdulillah, semua baik-baik saja, Bu, aku hanya kangen sama Ibu, bagaimana kabar di sana, Bu? Baik-baik saja kan?

“Baik, Rin,” jawab ibunya.

“Bu!

“Iya ada apa, Rin?

Arini menghela napasnya dengan berat. “ Bu! Terdengar isakan tangis Arini.

“Ada apa, Nak, ayo bicaralah jangan kau pendam sendiri masalahmu,” kata ibunya mencoba mencari jawaban. Mendengar tangisan anaknya ibu Ida menjadi perasaannya cemas dengan keadaan Arini  anaknya yang sanga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status