Share

Mamah Pingsan

“Mau pulang bareng lagi?” Rendra mengagetkan Tya yang sedang menunggu angkot. “Ayo, dari pada nunggu angkot kelamaan,” lanjut Rendra menawarkan tumpangan.

“Beneran neh? Boleh dah, jadi ngirit ongkos hehehe,” jawab Tya sembari menghampiri Rendra.

"Enak aja gratis, bayar dong,” ledek Rendra.

“Iihhh, perhitungan banget dah. Loe pulang sendiri ya bensinnya habis segitu dan nebengin gue ya sama habisnya segitu juga.” Tya sambil sewot.

“Iya ... iya, cuman becanda juga,” jawab Rendra dan merekapun mulai pulang bersama.

Dalam perjalanan pulang dari sekolah mereka mengobrol dan sudah lebih akrab dari hari sebelumnya.

“Kenapa loe pindah ke sini?” tanya Tya basa-basi membuka percakapan.

“Kamu orang ke-21 yang menanyakan hal itu,” jawab Rendra datar.

“Ko sepertinya kaga suka pindah yah, kenapa?” selidik Tya.

“Emang kelihatan s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status