Share

Konfrontasi

"Inara, tunggu!"

Ku dengar Mas Adnan memanggilku, namun aku tak peduli dan terus berlari hingga sampai melewati beberapa rumah, kakiku sudah tak sanggup lagi untuk melangkah.

Mas Adnan memelukku dari belakang, ia menangis seraya meminta maaf padaku.

"Maafkan aku! Maafkan aku, sayang! Maaf!" hanya kata itu yang terus keluar dari mulutnya hingga membuat duniaku saat ini terasa runtuh.

"Kamu jahat, mas! Tega, kamu! Kamu sudah mengingkari janjimu, mas! Kamu jahat!" racauku disela air mata yang terus mengalir.

Bayangan pernikahan kami bagai sebuah vidio seketika kini berputar di kepalaku, momen sakral yang bapak sangat inginkan itu terjadi penuh kesederhanaan namun sangat bermakna bagiku. Aku ingat betul, dimana saat itu bapak menitipkan aku pada Mas Adnan, memintanya agar menjagaku dan menyayangiku sepenuh hati, dan yang paling mengharukan, bapak meminta Mas Adnan berjanji untuk tidak menduakan aku dengan alasan apapun juga.

Hari itu aku dapat melihat kelegaan juga kebahagiaan di wajah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Baya Rose
Saya sangat suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status