Share

Bab 31. Khilaf

Baper setengah mati pun nggak ada gunanya di depan Athar. Dia tetap cengengesan seolah apa yang dia katakan tentang 'buat anak' itu adalah hal yang biasa dan bukan istimewa.

Aku kembali mendengkus ketika mengingat ucapannya beberapa saat yang lalu.

"Bercanda kali Mbak, jangan sampai syok gitu. Ya ... kecuali kalau Mbak mau. Saya mah ayo aja. Seneng malah."

Begitulah, jawaban Athar saat aku terkejut karena mendengarnya mengatakan mau buat keturunan malam ini.

Nyebelin banget, kan? Emang! Dasar perjaka sok ganteng! Bisa-bisanya dia menggoda mantan janda.

Namun, sebagai janda berpengalaman sepertinya aku harus sudah tahan bantingan. Biar harapanku gak pupus sebelum bermekaran.

Aku harus melupakannya!

Supaya tidak terlalu menyikapi berlebihan tingkah ajaib Athar, aku memutuskan untuk mengabaikan perasaan aneh ini dan membersihkan diri lebih dulu. Setelah berganti baju dan membereskan barang, kuputuskan untuk sedikit menikmati suasana kamar dalam kesendirian sebelum Athar selesai mandi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Teli Apriani
kamu harusnya terbuka tentang trauma ke athar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status