Share

This is breakdown

Dua jam sudah Lily terlelap. Dia pikir dirinya sudah mati.  Air matanya kembali berderai.

"Maaf, Don. Gue harus pergi tanpa pamit sama lo," ucapnya lirih.

Terbayang Doni pasti akan menangis. Tapi itu lebih baik, daripada Doni tahu kenyataan yang menimpanya. Hamil tapi dengan orang lain. Itu berkali lebih menyakitkan.

Dia masih ingat pemuda itu panik memanggil-manggil namanya.

"Semoga lo bahagia, Don," tambahnya dalam hati.

"L-lo udah sadar, Ly?"

Deg! Bukannya itu suara Billa.

Spontan Lily menoleh, mendapati Billa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"G-gue belum mati?" Matanya membulat. Memeriksa seluruh tubuhnya. Ada selang yang menancap di punggung tangannya. Juga infus yang mengalir di samping ranjangnya. Matanya kembali berkaca-kaca.

"Kenapa gue gak mati aja, hiks..."

Billa panik, segera memeluk gadis itu, menenangkannya.

"Kenapa, Bil! Kenapa gue harus selamat. Hiks.. hiks.. gue pengen mati!" Teriaknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agus Supriyanto
aku seagai lelai apalagi sbg suami jls merasa sakit dan terpukul terhadap permpuan yg jelas sudah bersuami tapi masih ingin babas berjalan apalagi berduaan dgn lelaki lain. apapun alasan nya , jadi jgn kalian menyalakan Doni, lelaki yg baik dan bertanggung jawab dan bisa melawan hawa nafsu.. salut..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status