Share

Bab 25 Aku Tak Berdaya

Aku berusaha memasukan beberapa pakaian ke dalam tas ransel milikku, walau Pak Fikri berusaha mencegahku.

"Al, jangan pergi. Saya mohon," pinta Pak Fikri memohon namun tak kuperdulikan.

Aku tetap dengan langkah yang cepat keluar dari ruangan kamarku walau Pak Fikri terus menarik tanganku, namun entah kenapa hari ini tenagaku cukup kuat untuk menepis genggaman suamiku.

"Al, jangan pergi. Kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik," pinta Pak Fikri masih memasang wajah memelas.

"Lepas, Pak. Jangan pegang tangan saya!" sergahku.

Namun ternyata, niatku nyatanya harus tertunda saat kusadari kalau gerbang rumah terkunci rapat.

"Pak! Buka gerbangnya," titahku pada security yang baru.

"Jangan, Pak!" Pak Fikri langsung melarang perintahku.

"Pak, saya mau pergi. Tolong jangan halangi saya," pintaku lagi pada Pak Fikri. Air mataku bahkan turut menetes tatkala perasaan hancur kembali menyeruak.

"Kita selesaikan bersama, Al. Jangan pergi. Kita bicara baik-baik terlebih dahulu, Al," pinta Pak Fi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status