Share

Bab 24 Terenggut

Aku berusaha melepaskan diri dari genggamannya. Namun kekuatan Pak Fikri terlalu sulit untuk dilawan. Aku tetap memberontak sekuat tenaga.

"Lepas, Pak. Lepaskan saya," lirihku memohon pada pria yang kini tengah menindihku. Kedua tangan ini dikuncinya. Aku sudah berusaha berteriak, tapi di rumah ini tidak ada siapapun selain kami berdua.

"Lepaskan, Pak. Sadarlah," lirihku lagi. Aku yakin sesuatu telah membuat Pak Fikri kehilangan akal sehat. Pria itu tetap melanjutkan nafsunya. Dia menikmati tubuhku dengan tergesa-gesa seperti tak mau menunda waktu.

Air mataku merembes keluar. Aku tak bisa melawan tubuh kekarnya. Pakaianku bahkan telah dilepaskan seluruhnya. Kini tak ada sehelai benang pun menutupi tubuhku. Hingga akhirnya sesuatu terasa menerobos lubang kecil milikku. Aku kembali berteriak memohon ampunan Pak Fikri. Usahaku tetap saja nihil. Pria itu tak peduli dengan raungan sakit yang keluar dari mulut ini.

Aku menangis sejadi-jadinya. Pria itu masih tak perduli. Pak Firki tetap mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status