Share

Keraguan Pandu

Satu bulan berlalu, Zita baru saja pulang menemani Pandu kontrol jahitan dan kondisi tulang yang patah. Semua mulai membaik, walau Pandu masih harus memakai penyangga di lengan dan bahunya, tak menyurutkan suaminya itu untuk mengemudikan sendiri mobilnya.

Zita sudah melarang, dasar Pandu merasa kesatria, tetap saja lanjut. Pintu rumah dibuka Zita, ia berjalan lebih dulu, lalu mendapati ketiga anaknya duduk di baby bouncer, mereka sedang di ruang tengah bersama ibu dan bude Sri.

"Eh... tuh, Mama sama Papa pulang...!" pekik bude. Zita berjalan mendekat, menyapa dengan heboh, ketiga anaknya hanya tersenyum begitu manis. Lalu, saat mendengar Pandu bersuara. Ketiganya serius mencari suara papanya itu yang sedang meletakan kunci mobil lalu masuk ke dalam kamar.

"Ndu! Jangan lama-lama ganti bajunya, ini, lho, anak-anakmu celingukan nyari kamu," ucap ibu.

Pandu dan Zita di dalam kamar hanya bisa cekikikan. "Udah sana, duluan, aku mandi dulu, mau nyusuin mereka la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status