Share

Kekecewaan Revalina

Raffael menurunkan Aldevaro dari kereta bayi. Dengan penuh kehati-hatian, ia menuntun bayinya yang akan menginjak sepuluh bulan itu di rumput. Revalina dan Raffael tersenyum saat menyaksikan Aldevaro mulai melangkah. 

"Ayok, Nak. Terus melangkah!" sorak Revalina menyemangati putranya. 

Revalina meminjam ponsel suaminya untuk mengabadikan momen yang menurutnya berharga itu. 

"Ayok, terus, Sayang. Sini raih tangan Tate," kata Revalina lagi sambil merekam vidio. 

"Mama, dong. Masa Tate terus," ujar Raffael. 

Revalina menatap Raffael. "Boleh memangnya?"

"Tentu saja boleh, Sayang. Dan memang harus seperti itu."

Mata Revalina berkaca, ia memeluk Aldevaro erat dan menciumi pipi gembul sang bayi. "Mama sayang Mbul."

Bayi itu tertawa renyah. Tangan mungilnya memegang pipi Revalina dan dibalas Revalina dengan mengusap kepala dan mengecup tangan mungil Aldevaro.

"Papanya gak di cium juga, nih?" tanya Raffae

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
gimana ya enaknya buat revalina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status