"Baiklah, semua sudah lengkap, Bik.""Semua sudah siap dan besok kalian tinggal berangkat berbulan madu," sahut Bik Arta begitu yakin. Sena dan Bik Arta sedang berada di kamar sore itu. Mereka membereskan koper dan barang-barang yang akan Sena dan Xander bawa untuk berbulan madu."Aku senang sekali
"Jaga Sena baik-baik, Xander! Bibik pasti akan merindukan kalian."Bik Arta dan Henry mengantar Xander dan Sena ke bandara pagi itu. Bik Arta pun mendadak melow melepaskan kepergian anak-anaknya yang rencananya sekitar satu bulanan itu. "Kami juga pasti akan merindukan Bibik dan semuanya," balas Se
Liburan tanpa melakukan pekerjaan apa pun dan hanya menikmati hari bersama suami tercinta. Sena tidak pernah tahu kalau liburan bisa senikmat ini. Sungguh seumur hidupnya, Sena tidak pernah benar-benar berlibur karena Sena memang tidak pernah berhenti bekerja. Walaupun pekerjaan yang Sena lakukan
Beberapa bulan berlalu dan rumah tangga Xander dan Sena pun makin harmonis. Mereka bekerja sama dengan baik dalam segala urusan, mulai dari rumah tangga sampai urusan perusahaan. Xander menjadi sosok suami yang begitu sempurna bagi Sena di rumah dan menjadi rekan kerja yang sempurna juga di kantor.
Manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan. Mungkin sudah ratusan hingga ribuan kali Sena mengingatkan dirinya akan kalimat ini. Sejak Sena mulai menginginkan anak secara berlebihan dan Sena belum juga mendapatkannya, sejak Sena terus menangisi siklus haid yang ia dapatkan selama beberapa
"Bagaimana acaranya tadi, Sayang?" Seperti biasa malam itu, Xander dan Sena sudah duduk berdua di ranjang mereka dan Xander pun bertanya tentang kegiatan Sena di yayasan. "Menyenangkan sekali, Xander. Ada banyak sekali anak-anak dari yang kecil sampai yang remaja. Dan ada anak balita yang terus me
"Aku sudah sampai, Sayang."Xander langsung menghubungi Sena begitu ia tiba di luar negeri. Sena yang saat itu sudah ada di kantornya pun tersenyum menatap Xander melalui panggilan video call itu. "Syukurlah kau sudah sampai." "Kpau sudah di kantor?" "Hmm, aku sudah di kantor." Sena mengarahkan
"Selamat malam, Xander!" "Selamat malam, Pak Johnson!" "Senang melihatmu di sini." "Aku juga, Pak. Selamat sekali lagi untuk perusahaanmu!"Xander bersalaman dengan Pak Johnson, salah satu rekan bisnisnya yang sudah cukup akrab dengannya. Bahkan Pak Johnson sudah menganggap Xander seperti anaknya