Share

Bab 45

Pov Ibu Mertua

Ah, sudahlah kenapa aku jadi mencari-cari Bu Maryah. Yang jelas masalahku sudah aman tidak terdengar oleh para wanita ahli penyebar gosip ini.

Memang ya, kalau berbicara dengan tukang gosip seperti mereka memang harus ekstra hati-hati. Kalau tidak, bisa rusaklah harga diri seorang Munah.

"Ya sudah Bu Munah kami mau pamit dulu. Kami mau setor arisan." Nah ini hal yang aku tunggu-tunggu kenapa nggak pergi saja sejak tadi.

"Oh ya, Bu, silakan," jawabku sambil memberikan gaya senyum yang paling ramah.

"Nanti kalau arisannya sudah habis, Bu Munah ikut sekalian saja. Lumayan loh uang dari arisan itu bisa buat tambahan modal." Bu Kasih menawariku arisan yang dibayar satu minggu sekali di hari rabu.

Yang rumornya kalau dapat arisan itu bisa buat beli seekor kambing.

"Baik, Bu," jawabku abang-abang lambe (pemanis).

"Kami pergi dulu, ya." Mereka pun pergi berjalan bersama beriringan terlihat sekali mereka sangat akur, ya kadang-kadang meski pernah bertengkar juga tapi persahabat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status