Share

Bab 46

Pov Ibu Mertua

Rasanya dadaku seperti disayat-sayat namun tidak berdarah. Bisa-bisa pingsan aku dibuat begini oleh calon besanku.

"Jeng, Munah? Jeng Munah masih dengar suara saya, kan?"

Untung saja calon besanku tidak mendengar perkataanku. Kalau tahu aku kaget bisa hancur harga diriku.

"Iya, Bu Besan. Saya dengar kok. Bahkan menyimak dengan baik. Tapi bisa dipastikan nanti hasilnya beneran bagus kan, Bu Besan?" tanyaku memastikan.

"Dijamin seribu persen Jeng Munah. Ini sudah saya pilihkan orang yang sangat terpercaya. Jeng Munah nggak usah khawatir pokoknya, terima beres saja."

"Baik, Bu. Bagus kalau begitu," jawabku yang masih berasa seperti mimpi di siang bolong.

Hatiku masih ketar-ketir takut jika nanti semakin lama permintaan calon besanku ini terus di turuti, membuat uang tabunganku habis.

"Jeng Munah, tapi ini baju yang saya pesan belum termasuk baju seragam Jeng Munah dan adik-adiknya Adit juga loh. Jadi baju yang saya pesan ini khusus buat Zaskia dan Adit. Kalau Jeng Munah ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status