Share

Anang Brotoseno

Jakarta yang sejuk. Mungkin habis hujan menerjang bumi dengan kapasitas tinggi seakan-akan mewakili tangis kegelisahan tiga manusia yang terjebak dalam kemacetan panjang arus lalu lintas yang diubah untuk menghindari beberapa wilayah yang terdampak langganan banjir dari arah Jakarta selatan ke Jakarta barat.

Antoni memukul setir meski wajahnya tenang. Dan Clary blingsatan. Entah apa yang dipikirkannya sekarang, duduknya terlihat gelisah, wajahnya was-was, dan jika tidak ada sabuk pengaman dan mobil terkunci yang membelenggunya mungkin gadis itu memilih keluar dan berlari...

Memburu Damian agaknya seperti berlomba-lomba mencari waktu yang tepat untuk menyergap mangsa. Ketepatan waktu harus diperhatikan baik-baik. Meleng sedikit, mangsa minggat. Kesibukan pria itu melebihi

pegawai kantoran pada umumnya karena baginya kerja adalah kompetisi yang ketat demi kedudukan yang mentereng di perusahaan.

“Om coba deh telepon Damian. Iseng-iseng tanya gitu dia di mana sekarang.”

Anang Brotoseno m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Yanyan
ehh papa nya pamela purnawirawan jendral.. kayanya sayang banget sama pamela..
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
wah2x, tryta ayahnya Pamela jendral. damian, habislh kau. ...
goodnovel comment avatar
Yanti Aching
wih pak anang,, suka gaya mu.. teken terus Damian. biar kapok dia. salah milih lawan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status