Share

162. Fatan

“Silakan, Pak!” Pak Bambang menyerahkan bungkusan yang sudah ia dapatkan dari petugas kepolisian. Lelaki yang bertindak sebagai pengacara keluarga Zafran tersebut menyerahkan beberapa benda dibungkus dengan plastik dan memiliki tanda pengenal.

“Oke, makasih banyak Pak!” sahut Zafran seraya mengambilnya dari tangan Pak Bambang.

“Ya, Sama-sama Pak!” sahut lelaki itu lagi seraya sedikit membungkukkan badannya.

“Kami pamit, Pak!” ucap Zafran setelah mendapatkan apa yang ia mau.

“Silakan!” ucap pak Bambang lagi.

“Jalan, pak Andi!” titah Zafran.

Tanpa jawaban apapun, Andi segera menekan pedal gas. Untungnya, lelaki itu tak bisa bicara sehingga membuat suasana di mobil tak semenegangkan jika Andi bisa protes seperti Agus.

Tut... tut... tut... Zafran melihat ke arah ponsel dan mengernyitkan keningnya. Ia heran dengan nomor unik dari sang penelepon tak dikenal. Nomernya +44*******.

Zafran mengabaikannya karena menganggap bahwa sang penelepon adalah seorang penipu. Sampai akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status