Share

85. Jebakan

“Baik,” jawab Roni yang segera memberi kode kepada anak buahnya agar segera membawa Johan ke mobil, sementara dia berlari mengejar langkah Zafran.

“Pak!” panggil Roni sambil terus mengejar langkah Zafran yang panjang.

“Hem,” sahut Zafran tanpa menoleh ataupun menghentikan langkahnya.

“Pak Syahid minta bertemu!” ucap Roni.

“Bilang, saya lagi sibuk!” titah Zafran sambil memasuki mobil yang sudah stand by di depan rumah besar bercat putih. Rumah milik Zafran yang menjadi tempat tinggal sebagian pekerjanya, juga menjadi gudang di bagian belakang.

“Katanya ini penting dan tak bisa ditunda,” ucap Roni yang membuat Zafran mendelik tajam ke arahnya.

“Tak ada yang lebih penting dari Atira!” tegasnya. “Jalan, Gus!” titah Zafran yang membuat Roni kelabakan. Lelaki itu langsung masuk ke mobil bagian depan dimana mobil itu sudah berjalan. Roni sadar jika bosnya sedang dalam kondisi kesal karena ucapannya barusan, untuk itu dia diam dan mengalah saja.

Selama perjalanan, mereka terdiam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status