Share

41. Imron dan Teh Minah

Delapan bulan kemudian.

Perut Ririn yang semakin besar, membuatnya cukup susah untuk bergerak ke sana-kemari. Ditambah lagi Dira yang semakin lincah. Maka dari itu, Ririn membayar seorang pembantu rumah tangga yang dipekerjakan mulai pukul enam pagi, sampai dengan pukul lima sore. 

Sempat suaminya menyarankan agar membayar pembantu untuk menginap saja, agar Ririn bisa lebih banyak istirahat. Namun, Ririn menolak. Seumur hidupnya, tidak akan pernah membiarkan wanita lain berada satu atap dengannya. Kenangan lampau itu tak mudah hilang dari kepalanya, walau kini ia sudah memiliki kebahagiaan sendiri.

Suaminya baru saja keluar dari kamar mandi. Ririn yang masih berbaring santai di balik selimut, memilih menikmati pemandangan atletis di depannya, sambil mengusap perutnya tanpa pelan. Suaminya semakin hari semakin tampan, bersih, dan juga terlihat lebih berisi. Setiap hari juga Amin selalu membuat hatinya bahagia. 

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status